51

2.3K 308 105
                                    

"Doyoung!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Doyoung!"

Pria itu menoleh mendengar suara sang ibu memanggilnya. Dari jauh terlihat orang tuanya dan keluarga istrinya berjalan kearahnya.

"Eommeonim.. Abeonim.." Doyoung membungkuk sopan pada ayah dan ibu mertuanya. Ayah Sejeong menepuk pundaknya sekilas sebagai balasan dari salamnya.

"Kami boleh masuk dulu?" Tanya Ibu Sejeong dan dijawab Doyoung dengan hanya mengangguk. Mereka berdua langsung masuk ke kamar rawat Sejeong disusul Junwook dan Chaeyeon-adik Sejeong-yang mengekor di belakang mereka.

"Kenapa kau diluar?" Tanya sang ayah kepada Doyoung.

"Aku hanya baru keluar kamar setelah eomma mengirim pesan jika kalian sudah sampai disini." Kedua orang tua itu mengangguk dan memilih duduk di kursi yang disediakan di depan kamar.

"Operasinya kapan?" Kali ini ibunya yang mengawali percakapan setelah hening beberapa saat. Doyoung yang harus kembali diingatkan soal operasi besok hanya menghela napas.

"Besok jam 10.."

"Berapa lama?"

"Mereka bilang.. Butuh waktu 12-15 jam.."

"Astaga.. Selama itu?" Pria itu hanya mengangguk pelan dengan menatap lurus kedepan.




























"Hasil CT scan dan MRI Nyonya Kim sudah keluar. Posisi kankernya tidak cukup bagus.. Ini akan menjadi operasi yang panjang dan rumit."

"Mungkin akan ada dua sampai tiga kali operasi sambil melihat adanya komplikasi."

"Resiko paling buruk adalah adanya cedera pada otaknya. Kemungkinan juga Nyonya Kim akan kesulitan berjalan.."

"Nyonya Kim sudah cukup kuat selama ini. Kami akan melakukan yang terbaik. Untuk itu, kita harus berdoa untuk kelancaran operasi besok."





























Doyoung mengingat percakapannya dengan Seungyoun tadi pagi dan hanya bisa menghembuskan napasnya pasrah. Dia hampir tidak tahu harus melakukan apa saat semua itu disampaikan padanya. Dia yang tidak mengalami saja sudah merasa takut setengah mati, bagaimana dengan Sejeong? Seungyoun sendiri juga menyampaikan itu semua pada Sejeong secara terang-terangan.

"Aish.." Doyoung meremas rambutnya frustasi. Harusnya dia tidak menunjukkan ke orang tuanya jika dia merasa lemah sekarang. Kedua orang tua pria itu hanya menatap anaknya iba tanpa bicara apapun.

Hanya sang ibu yang mengusap punggung anaknya itu untuk menguatkan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DEAR NAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang