43

2.6K 344 116
                                    

Pandangannya fokus pada jendela kamarnya, menatap langit gelap diluar sana mengintip dari balik tirai yang berterbangan tertiup angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangannya fokus pada jendela kamarnya, menatap langit gelap diluar sana mengintip dari balik tirai yang berterbangan tertiup angin.

Udara dingin yang masuk membuat wanita itu meringkuk mencari kehangatan. Tangan kekar yang melingkar pada pinggangnya juga ikut mengeratkan pelukannya seolah paham jika wanitanya merasa kedinginan.

"Aku sudah bilang.. Ini musim dingin dan kau tetap ingin membuka jendela dibanding menggunakan AC.." Bisik sang pria dengan suara seraknya. Dia sendiri tidak bisa tidur dengan nyenyak karena kedinginan. Bahkan selimut yang sebelumnya menutupi tubuh mereka terlempar entah kemana.

"Aku tidak merasa dingin, Doyoung-ah.." Doyoung tidak ambil pusing, yang dia inginkan hanyalah tidur. Dia sangat mengantuk dan merasa kesulitan untuk terlelap karena harus menuruti permintaan aneh istrinya itu.

Sejeong menyentuh tangan itu dan merasa cukup dingin karenanya. Doyoung hanya menggunakan celana training dan kaos hitam tanpa lengan.

"Jika kau kedinginan kau bisa mengambil selimut yang aku tendang tadi." Pria itu berdecak pelan dan menggeleng. Dia memilih memeluk istrinya itu lebih erat sambil wajahnya menelusuk ke ceruk lehernya.

"Memelukmu sudah cukup membuatku hangat."

Sejeong mendenguskan tawa pelan. Dia mencubit tangan itu. Doyoung mengaduh pelan sambil dengan hanya semakin memeluk wanita itu erat.

"Tidurlah.. Aku tahu kau sejak tadi masih terjaga.."

"Apa gara-gara aku kau jadi kesulitan tidur?"

"Heung.."

"Maaf.."

"Heung.." Sejeong terkekeh pelan mendengar Doyoung yang hanya bergumam saat menjawabnya. Wanita itu berbalik mengubah posisinya menghadap sang suami. Doyoung sampai harus kembali membuka matanya. Matanya sayu menatap Sejeong yang tersenyum jahil padanya.

"Apa, heung? Aku mengan-"

Cup

"Hehe.." Doyoung mengerjapkan matanya beberapa kali. Kali ini dia benar-benar tersadar karena Sejeong yang memberikannya kecupan singkat pada bibirnya.

"Yak? Kau menggodaku, eoh?" Sejeong memeluk pinggang suaminya dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang itu. Doyoung hanya bisa mendengus gemas dengan tingkah random istrinya dan membalas pelukannya sambil kembali mencoba untuk tidur.

"Kau gugup?" Sejeong mendongak bersamaan dengan Doyoung yang menunduk agar bisa melihat wajah sang istri.

"Gugup kenapa?"

"Hari ini kau akan memberi pengumuman itu.."

Ah.. Benar.

Doyoung hanya tertawa pelan dan menggelang. Dia mengecup sekilas bibir ranum istrinya itu, memeluknya dan menenggelamkan wajah wanita itu pada dadanya.

DEAR NAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang