DEAR NAME ✔

20

🍀DEAR NAME🍀
***

"Kau? Kim Sejeong?"

Wanita itu tersenyum dan membungkukkan badan dengan sopan. Dia disambut oleh petugas resepsionis yang berjaga.

"Daniel sajangnim sedang ada urusan. Beliau berpesan untuk nona Sejeong langsung bertemu dengan tim."

"Eh?" Petugas resepsionis itu menuntun Sejeong, mengajak wanita itu untuk masuk ke kantor tersebut.

Konnect Entertainment. Perusahaan hiburan yang didirikan oleh Daniel ini menjadi salah satu perusahaan yang cukup sukses saat ini. Apalagi dengan dia sebagai artis utama, penggemarnya yang banyak dan juga hubungan baiknya dengan salah satu anggota girlband papan atas yang sampai sekarang masih menjadi perhatian semua orang. Benar, keduanya menjalin hubungan sudah hampir lebih dari 10 tahun dan tidak satupun terdengar kabar buruk yang menerpa mereka.

Sebuah pintu ruangan dibuka oleh petugas resepsionis itu. Dia mempersilahkan Sejeong masuk dan memperkenalkannya pada semua orang yang ada di ruangan itu.

"Dia Kim Sejeong." Sejeong tersenyum tipis dan membungkukkan badan sopan.

"Annyeonghaseyo.."

"Kalau begitu, saya permisi.." Petugas itu membungkuk pamit dan meninggalkan ruangan itu. Sejeong tersenyum canggung karena perhatian semua orang kini tertuju padanya. Sejeong menghitung, ada 14 orang disana.

"Kami sudah melihat CV yang kau berikan termasuk portofolionya." Ucap salah satu orang dengan name tag 'Justin' pada jaketnya. Sepertinya dia ketua timnya.

"Ah? Tapi.. Ada satu hal yang ingin saya sampaikan.." Sejeong menyingkap lengan pakaiannya, memperlihatkan pergelangan tangannya yang diperban.

"Saya masih masa pemulihan CTS.. Jadi-"

"Tidak masalah." Justin tersenyum.

"Dalam tim ini belum ada fotografer dan kami juga kekurangan desainer grafis. Hasil foto yang kau kirimkan sangat bagus, juga desainmu. Pengalaman kerjamu juga banyak walaupun kau hanya seorang freelancer atau desainer panggilan. Kau bisa menjadi fotografer tim ini dan membantu desainer grafis yang sudah ada." Ucap Justin sambil menunjuk kearah salah satu orang yang Sejeong duga menjadi desainer grafis yang dimaksud.

"Hai, eonni! Aku Siyeon." Perempuan itu tersenyum ramah.

"Kau bisa duduk dulu, Sejeong-ssi. Mungkin tidak banyak yang dikerjakan. Kami belum memulai rapat lagi dengan Daniel hyung, jadi, sesuai apa yang dipesankannya, kau bisa bekerja mulai hari ini. Kita akan bahas satu persatu proyek debut ini padamu."

"Jadi.. Aku diterima?" Semua orang di ruangan itu mengangguk.

"Tidak ada alasan lagi untuk menolak. Kami kehabisan waktu. Sampai Daniel hyung merekomendasikanmu saja sudah membuktikan jika kau kompeten. Portofolio yang mau kirimkan dalam rentang satu tahun terakhir ini, bukan? Hasilnya bagus meskipun kau bilang jika tanganmu sedang masa pemulihan."

"Terima kasih." Sejeong membungkuk sangat dalam. Dia merasa sangat berterima kasih karena sudah dipercaya untuk bekerja bersama mereka.

"Saya akan-"

"Bicara santai saja, Sejeong-ssi- ah! Aku harus memanggilmu nuna karena kau memang lebih tua dariku." Justin tersenyum dan mengulurkan tangannya.