09

5.1K 587 72
                                    

🍀DEAR NAME🍀
***

Semua berjalan begitu cepat. Persiapan pernikahan, menghubungi keluarga Sejeong di Ulsan juga menjadi salah satu hal yang sulit. Memberi pengertian terhadap mereka, Doyoung bahkan juga harus menyaksikan drama antara Sejeong dan keluarganya.

Banyak hal yang baru dia ketahui tentang Sejeong, apalagi semenjak dia bertemu keluarga wanita tersebut. Ayah yang datang bersama ibunya bukanlah ayah kandungnya. Sejeong juga merupakan anak hasil ketidaksengajaan dan wanita itu harus mengalami hal yang sama. Sejeong juga memiliki dua saudara tiri, laki-laki dan perempuan yang Doyoung tahu bernama Kim Junwook dan Kim Chaeyeon. Keduanya sangat sopan dan baik walaupun mereka mengaku tidak cukup dekat dengan kakak mereka.

Sejeong bilang, ibunya sedikit acuh tak acuh padanya semenjak menikah dan memiliki anak lagi. Walaupun begitu, beliau menunjukkan kepeduliannya saat tahu apa yang dialami Sejeong. Beruntungnya tidak terjadi masalah lain setelah itu. Keluarga Doyoung dan wanita itu bisa berkomunikasi dengan baik dan mendapat kecocokan satu sama lain.

Tepat seminggu sebelum pernikahan, keluarga Sejeong sudah berada di Seoul dan mereka tinggal di apartemen wanita itu di Guri. Semua berjalan sangat lancar hingga hari itu tiba.

Tidak ada banyak undangan, hanya keluarga dan beberapa orang terdekat yang ada disana. Hiasan ruangannya sederhana dengan tidak begitu banyak hidangan yang disajikan disetiap meja bagi para undangan yang hadir ditempat tersebut.

Doyoung menatap dirinya didepan cermin. Dia sudah berpakaian rapi dengan setelan tuxedo berwarna hitam senada dengan rambutnya. Dia sudah berada di ruang tunggu khusus pengantin pria. Rasa gugupnya semakin besar dikala sendirian, apalagi suara jam yang terdengar jelas ditelinganya. Dia beberapa kali menghela nafasnya untuk berusaha menenangkan diri.

"Doyoung-ah?"

Doyoung menoleh. Ayahnya mengintip dari balik pintu dan memanggilnya. Doyoung melihat dirinya sekali lagi di depan cermin, menata rambutnya sedikit dan tersenyum. Dia siap untuk hari ini.

Ayahnya membawanya ke tempat tunggu lain sambil menunggu pembawa acara mengucapkan pengantarnya. Didampingi sang ayah, dia benar-benar sangat gugup saat ini.

"Tenanglah... Jika kau gugup tidak akan berjalan lancar.."

Pembawa acara memanggil namanya, menandakan dia harus masuk ke venue sekarang juga. Doyoung keluar dari ruangannya didampingi oleh sang ayah. Beberapa orang bersorak untuknya, terutama member satu grupnya. Dia berjalan dengan gagah menuju altar.

Setelah dia berdiri di altar, sang pembawa acara pun memanggil mempelai wanita, Kim Sejeong. Wanita itu keluar dengan didampingi oleh ayahnya juga. Wanita itu berjalan dengan hati-hati menuju altar sambil pandangannya tidak lepas dari Doyoung yang juga sedang menatapnya sambil tersenyum. Doyoung tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya saat melihat wanita itu. Dia sangat cantik.

Sejeong telah berdiri disampingnya. Pembawa acara memberikan perintah untuk mereka berdiri saling berhadapan. Setelahnya semua beralih pada pendeta yang memimpin upacara pernikahan untuk keduanya.

"Dongyoung-ssi, kau bisa menggenggam tangannya."

Doyoung menuruti perintah sang pendeta. Dia meraih tangan Sejeong dan menggenggam tangan wanita itu erat. Tatapannya hanya lurus menatap wanita itu.

"Kalian sudah siap?" Keduanya mengangguk mantap. Suasana tiba-tiba hening. Melihat kedua mempelai berdiri saling berhadapan seperti itu membuat semua orang gugup. Apalagi pendeta segera mengucapkan janji pernikahan yang semakin meningkatkan ketegangan.

DEAR NAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang