DEAR NAME ✔

02

🍀DEAR NAME🍀
Happy Reading
***

Alunan musik beraliran RnB terdengar menggema dalam ruangan yang cukup luas dengan kaca besar terpampang dihadapan sepuluh orang pria yang sedang melakukan pemanasan kecil sebelum mereka memulai latihan.

Musik itu diputar secara berulang sambil beberapa kali mereka melakukan gerakan-gerakan yang merupakan tarian untuk lagu tersebut. Mereka terus mengulangi kegiatan itu, mengamati kesalahan yang mereka buat, mengulanginya kembali hingga sang pelatih dan juga leader dari kesepuluh orang tersebut berkata 'sempurna'.

Bahkan mereka mengabaikan fakta, sudah hampir lima jam mereka diruangan itu untuk menyelesaikan lagu baru mereka.

Ya, semua itu demi penampilan sempurna. Mereka ingin menampilkan suatu hal yang membuat semua orang terkesan.

"Hahhh..."

Doyoung berlutut sambil dirinya menerawang kearah teman-teman satu groupnya yang masih serius berlatih, menghafal gerakan tarian.

"Lelah?" Johnny menghampirinya dan mengulurkan tangannya kearah Doyoung. Pria itu dengan senang hati menerima uluran tangan hyungnya tersebut.

"Sedikit, aku hanya mencoba mengingat gerakannya dalam ingatanku, baru akan kupraktekkan setelahnya."

Johnny tersenyum. Bukan rahasia lagi jika Doyoung memang menjadi salah satu anggota yang dapat mengingat gerakan baru dengan cepat, hanya saja, stamina yang dimilikinya tidak sebanyak anggota lain.

Ya, Doyoung orang yang lebih memilih berbaring dikasur dibanding harus melakukan banyak kegiatan seperti ini.

"YA! ISTIRAHAT DULU!" Mendengar teriakan Taeyong yang mengisyaratkan untuk beristirahat, spontan Doyoung langsung berlari kearah sofa dalam ruang latihan dan membaringkan tubuhnya disana.

"HYUNGG!! AKU JUGA INGIN BERBARING!!" Haechan segera menduduki perut Doyoung dan membuat pria itu terkejut. Spontan dia menendang Haechan hingga dia terduduk di lantai. Hal itu membuat Johnny yang melihat tertawa keras dan mulai meniru apa yang dilakukan Doyoung barusan.

"Kau lihat dia? Hahaha... Bagaimana bisa dia menendang Haechan seperti itu?!" Johnny tertawa sambil dirinya memukul pundak Mark sebagai pelampiasan. Mark hanya bisa tertawa renyah menanggapi hyungnya itu.

"Doyoung-ah!" Mendengar Taeyong memanggilnya, Doyoung segera membetulkan posisinya. Dia mendudukan diri, memberikan ruang pada sofa yang didudukinya, membuat beberapa oknum berebut tempat kosong pada sofa itu.

"Dia sudah membalas pesanmu?" Taeyong menghampiri Doyoung dengan membawa sebotol minuman isotonik. Dia melemparkannya pada pria itu dan dengan sigap Doyoung menangkap botol minuman tersebut. Mendengar pertanyaan Taeyong membuatnya terburu-buru mencari ponselnya.