27

2.5K 369 90
                                    

🍀DEAR NAME🍀
***

"CUT!"

Doyoung menghela napas dan tersenyum lebar setelah adegan seriusnya dengan Yeonwoo selesai. Dia membungkuk sopan kepada semua orang yang bekerja keras hari ini sambil berjalan menjauh sebelum Yeonwoo menahan lengannya.

"Apa?"

"Kau galak sekali, eoh?" Yeonwoo melepas genggamannya di lengan pria itu dan tersenyum tipis.

"Dua minggu ini kau menghindariku."

"Aku tidak menghindarimu."

"Kau takut dengan is-" Doyoung membekap mulut Yeonwoo dan menatapnya tajam.

"Kau sudah berjanji untuk diam." Yeonwoo mengangguk dan Doyoung menurunkan tangannya. Dia melihat sekitar, beberapa orang memperhatikan mereka.

"Jadi bagaimana jika kita keluar untuk makan malam?"

"Lee Yeonwoo kumohon."

Doyoung menghela napas dan menatap perempuan itu kesal. Bahkan sudah berlalu 2 minggu lebih dari skandal yang tersebar, walaupun syuting tetap berjalan lancar seperti biasa, Yeonwoo juga tetap terus menempel padanya. Membuat semua orang melihat mereka curiga.

"Kita hanya teman, kan? Jika itu tidak benar makan tunjukan saja jika memang diantara kau dan aku tidak terjadi apapun." Yeonwoo sedikit mendekat dan menepuk pundak pria itu.

"Jika kau menghindar, justru orang-orang akan curiga."

Doyoung memutar bola matanya malas. Dia melirik managernya yang berdiri jauh darinya. Manager Yoojin memanggilnya. Kali ini dia berterimakasih pada managernya itu sudah membantunya secara tidak langsung untuk menghindar dari Yeonwoo.

Coba saja tidak ada syuting lagi setelah ini, Doyoung memilih kabur sekarang untuk pulang. Tidak menghiraukan Yeonwoo, Doyoung memilih pergi menghampiri managernya.

"Yak! Kau tidak bisa memberitahunya untuk tidak menghubungimu, eoh?!" Kening pria itu berkerut, menerima ponsel yang disodorkan managernya itu.

Banyak notifikasi pesan dan panggilan tidak terjawab dari Sejeong.

"Dua minggu ini dia mengirim pesan setiap satu jam. Itu sangat mengganggu." Doyoung menghela napasnya dan memberikan ponselnya lagi pada managernya itu setelah membalas pesan dari Sejeong.

"Ponselku sudah kumatikan. Kau puas?"

Doyoung memasuki ruang tunggunya untuk menenangkan pikirannya. Semoga hari ini berakhir dengan lancar seperti sebelumnya.

***

"Jadi kau berencana mengumumkan statusmu setelah drama selesai tayang?"

Doyoung mengangguk mengiyakan pertanyaan Taeyong padanya.

"Jika aku menunggu apa yang kuinginkan terpenuhi, mungkin selamanya Sejeong dan Minyoung harus menderita seperti sekarang."

Pria itu menyuapkan sepotong besar daging yang baru selesai dipanggang oleh Johnny. Member NCT 127 saat ini sedang pesta hanwoo di asrama dengan Johnny sebagai koki mereka. Taeyong juga membuat porsi besar ramen untuk member grupnya itu. Ya, Doyoung kembali ke dorm dengan membawa daging hanwoo untuk para member.

"Sudah kau bahas dengan manager Yoojin?" Taeil menyahuti. Kakak tertua mereka itu tidak pernah absen untuk ikut membicarakan masalah Doyoung walaupun dirinya terlihat lebih banyak mengabaikan.

"Manager hyung seperti menutup telinganya." Doyoung menghela napas kasar. "Aku sudah bicara padanya panjang lebar tapi dia mengabaikan itu semua."

DEAR NAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang