🚫11.2🚫

9.3K 569 31
                                    

🍀DEAR NAME🍀

***

"Aku pulang!!"

Doyoung memasuki rumahnya dengan perasaan bahagia. Dia baru saja menyelesaikan pekerjaannya menjadi MC di acara musik Inkigayo hari ini. Dia bisa melihat ibu dan istrinya sedang menata makanan di meja makan.

"Kau sudah pulang?" Ibunya mendekatinya dan memeluk anaknya itu sayang. Begitu pula Doyoung yang merespon melalui anggukan ringan dan membalas pelukan ibunya tersebut. Beliau kembali pada tugasnya untuk melanjutkan menyiapkan lauk makan malam lainnya. Doyoung mendekati Sejeong yang memposisikan dirinya duduk di kursi meja makan. Dia tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan berat mengingat kandungannya yang semakin mendekati waktu kelahiran.

"Sejeong-ah?" Doyoung duduk di samping istrinya itu, meraih tangannya dan menggenggam tangannya lembut.

"Maaf tidak menghampirimu.."

"Ei.. gwenchana. Tidak perlu meminta maaf. Aku bisa mendatangimu, hm?" Doyoung tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapi dan juga gummy smile andalannya. Sejeong ikut menggenggam tangan suaminya itu dan mengusapnya pelan.

"Sebaiknya kau ganti baju terlebih dahulu, Dongyoung-ah!" Ucap ibunya singkat saat menata kembali masakan yang baru selesai dibuatnya kemudian kembali ke dapur lagi. Doyoung dan Sejeong saling berpandangan kemudian tertawa pelan.

"Benar kata eomma. Ganti bajumu terlebih dahulu. Lihat, kau saja masih menggunakan make up." Sejeong mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah Doyoung pelan sambil mengusap pipinya dengan ibu jari. Pria itu sampai terdiam karena tidak biasanya Sejeong bergerak menyentuhnya seperti sekarang. Pria itu hanya bisa tersenyum tipis, menyentuh tangan wnaita itu yang berada di pipinya.

"Aku ganti baju dulu."

"Heum! Aku sudah menyiapkan pakaiannya!" Doyoung hanya bisa tersenyum dan berdiri, mengecup singkat kening Sejeong dan mengusap lembut kepalanya sebelum menuju kamar.

"Gomawo, Sejeong-ah.."

Setelah mengatakannya, Doyoung menuju kamarnya. Dia segera berganti pakaian untuk membantu ibunya menyiapkan makanan. Ayahnya juga pasti akan datang setelah ini.

Bayi yang dikandung Sejeong semakin mendekati waktu kelahiran. Doyoung tidak bisa menggambarkan betapa bahagianya dia membayangkan setelah ini dia akan menjadi seorang ayah. Akhir-akhir ini juga dia menghabiskan banyak waktu bersama Sejeong. Walaupun sekali lagi, mereka hanya bisa beraktivitas di rumah ibunya itu, setidaknya dia bisa menemani waktu istrinya di rumah. Menemaninya menggambar di taman, makan, tidur, menbantunya menyiapkan segala sesuatu sebelum waktu melahirkan tiba. Dia juga sempat berkunjung ke apartemennya dengan Sejeong, menata kamar untuk anaknya saat lahir.

Selesai berganti pakaian dan membersihkan wajahnya, Doyoung membantu ibunya menata makanan. Ayahnya datang dan segera membersihkan diri agar bisa ikut makan malam bersama.

Makan malam mereka menyenangkan, seperti biasa. Walaupun tidak ada Gongmyung disana, kehadiran Sejeong benar-benar mengisi kekosongan yang ada di tengah keluarga itu.

Tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan makan malam itu, Sejeong memilih segera menuju kamar untuk beristirahat. Akhir-akhir ini dia lebih merasa cepat lelah. Dia meminta maaf pada ibu mertuanya karena tidak bisa membantu. Bersyukur karena ibu Doyoung tidak protes dan justru mendukung Sejeong untuk beristirahat. Doyoung membantu ibunya sebentar sampai beliau menegurnya untuk menemani istrinya saja di kamar. Pada akhirnya pria itu menuruti perkataan ibunya dan menuju kamar menyusul Sejeong.

DEAR NAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang