50

2.6K 301 159
                                    

"Kondisimu baik, heum?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kondisimu baik, heum?"

Sejeong tersenyum tipis saat Seungyoun bertanya demikian. Pria itu tidak mengalihkan pandangannya dari papan catatan yang dia pegang, menulis catatan kesehatan wanita itu dalam sebuah kertas catatan miliknya.

"Dokter Cho?" Seungyoun menoleh. Salah satu alisnya terangkat.

"Aku boleh jalan-jalan?" Sejeong terdiam sejenak. "Hanya di sekitar rumah sakit.."

Pria itu melipat kedua tangannya di depan dada sambil mengetuk-ketuk telunjuk jarinya di dagu.

Entah kenapa itu terlihat menyebalkan di mata Sejeong.

"Jika kau juga meminta.." Sejeong mengernyitkan kening.

"Juga?"

"Heum. Suamimu juga bertanya itu tadi pagi." Seungyoun berdecak kesal jika mengingat pagi harinya terganggu karena Doyoung.

"Aku sengaja datang saat pagi buta agar bisa tidur sebentar tapi suamimu menganggu waktuku. Hah.." Sejeong tidak bisa menahan dirinya untuk tertawa. Dalam kepalanya, cara Seungyoun berbicara persis seperti Chungha.

"Apa?" Wanita itu menggeleng pelan dan masih berusaha menahan tawanya.

"Aku benar-benar ingin melihatmu segera menikah dengan Chungha.." Seungyoun menurunkan tangannya dan menatap Sejeong dengan kesal. Hal itu berhasil membuat Sejeong tertawa lebih keras.

Astaga.. Coba saja Seungyoun tidak ingat jika wanita yang tertawa didepannya ini merupakan teman dari kekasihnya sekaligus pasiennya. Coba saja.

Perhatian keduanya teralihkan saat mendengar suara pintu yang terbuka. Seungyoun spontan menghembuskan napas kasar saat melihat wajah pria itu lagi.

"Paman Cho!!" Seungyoun menurunkan atensinya melihat Minyoung berlari kecil kearahnya. Pria itu sedikit membungkuk dan mengangkat tangannya untuk saling memberikan tos dengan Minyoung. Gadis kecil itu menyodorkan kotak makanan kepada pria itu.

"Sebagai permintaan maaf karena appa sudah mengganggu waktu istirahat paman Cho!" Seungyoun menerima kotak makan siang itu lalu melirik Doyoung yang menunjukkan dua jarinya dan tersenyum jahil. Pria itu mengusak pelan rambut Minyoung dan tersenyum.

"Terima kasih.." Minyoung mengangguk dan melewatinya. Gadis kecil itu kini menghampiri ibunya.

"Kuharap rasanya cocok!" Seungyoun berdecak. Ternyata sepasang suami istri itu sama saja.

"Jika sudah disogok seperti ini, mau tidak mau aku harus menurutimu, kan?" Doyoung tertawa dan menepuk-nepuk pundak Seungyoun.

"Kau sudah mengizinkan tadi." Seungyoun tersenyum miring menanggapi itu. Dia menoleh kearah Sejeong yang tidak sengaja juga sedang melihat kearahnya. Pria itu tersenyum sambil mengangkat kotak makan yang dia pegang.

DEAR NAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang