'¤| Bab 14☆

102 38 7
                                    

Setelah perdebatan tadi, Juan dan Putra menghampiri Angga dan Chandra yang sepertinya tengah MaBar.

Melihat apa yang dilakukan sang Ketua dan biang onar, mereka menggelengkan kepala.

Hm.. Kegabutan yang haqiqi.

"Ngga! Gofar, ngajak duel balapan." ucap Juan dengan wajah mengeras setelah menghampiri Angga dan duduk dihadapan Angga dengan mengusir penghuni yang duduk didepan meja Angga ini.

Angga yang ditanyaipun menyunggingkan senyum miringnya, "Apapun itu, gua terima."

"Tapi, Ngga? Lo tahu sendiri kan. Geng MR kalau udah ngajak balapan pasti ujung - ujungnya juga perseteruan!"

Angga menganggukan kepala, "Kalem."

"kalem in you're head!" umpat Chandra dengan wajah kesal.

"Kita lawan balapan sama MR, nggak sekali--dua kali! Tapi udah berkali - kali. Dan hasilnya? Mereka nggak bakal terima dan akan ngajak Tawuran beberapa hari kemudian." Angga mulai memberikan senyum smirknya.

"Kita ke WarBaK sekarang."

Angga, Juan, Chandra, dan Putra berjalan keluar Kelas menuju WarBaK.

Ada yang belum tahu WarBaK?

WarBaK adalah singkatan dari Warung Babeh Kusmi. Warung yang sejak pertama kali dibangun pada Tahun 2007 silam, karena permintaan sang Istri dari Ketua 2006 yang sedang hamil muda.

Dan sekarang? Tempat itu menjadi tempat yang sangat bermanfaat bagi Geng Unifoce.

"Eh, Paketu!" Teriak Joni dengan wajah ceria, lalu bersalaman dengan Angga secara laki - laki.

"Yoi." Jawab Angga setelah berjabat tangan ala Geng.

"Eh, Anjir! Lo emang nggak KBM di Sekolah Lo, Bro?" kaget Chandra, karena Joni bukan anggota dari Man Jaya. Melainkan dari SMA Cendekia.

"Kayak nggak kenal Gua aja, Chan."

"Emang nggak kenal." Chandra mengangkat bahunya acuh.

Angga yang melihat itu menggelengkan kepala, "Absurd banget anjir, lu--Chand!"

"Kita turun ke lantai bawah." perintah Angga yang diangguki semuanya kecuali dengan Joni dan yang lainnya, memasang wajah bingung.

"Ada apaan, bos?" Tanya Joni hati - hati.

Bentar! Ni orang labil banget dah. Tadi Manggil Angga, Paketu. Sekarang Bos? Serah cogan dah.

"Iya. Tumben mau kelantai bawah," tambah yang lainnya. Karena lantai bawah di WarBaK, biasanya digunakan untuk mengatur strategi untuk melawan musuh yang menurut Unifoce sangat membuat lelah sekali.

"Ikut aja ngapasi, Anjing!" Ngegas Putra dengan wajah tengil sebab Angga tak menjawab-nya.

"Yaudah, elah. Kalem aja, bangsat!" kesal Fajri--dari SMAN 13 Bogor--.

Kagak bisa santuy apa!

Angga berjalan paling depan diikuti para pasukan inti dibelakangnya dan dibelakang pasukan inti adalah anggota Unifoce.

Dari sini, kita sudah dapat melihat bahwa, Ketua akan selalu mengorbankan dirinya sepenuh hati demi ketentraman para Anggotanya.

Cklek!

Pintu terbuka.

Yang pertama kali kita bisa lihat adalah ruangan berwarna silver yang terang, dan ditengahnya terdapat meja berbentuk persegi panjang dengan bangku disetiap sisinya, seperti ruang rapat.

AnggaRaya [ON GOING - SLOW UPDATE - REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang