Happy 2k readers 🎉🎊🎉
Emang kelihatan biasa aja, sih. Tetapi, bagi penulis pemula kayak aku ... dapat 2k alhamdulillah banget 😭
Terima kasih sudah stay untuk AnggaRaya. Semoga bertahan terus sampai AnggaRaya ending, ya 😍
HappyReading♡
Angga berjalan dengan santai memasuki sebuah cafe yang berjudul Long shif café.
Siang ini, Aland memintanya untuk menemuinya di sebuah cafe yang memang bukan sekedar cafe biasa.
Long shif café merupakan cafe yang sangat cocok untuk tempat bertemu dengan client atau sedang mengadakan rapat kerja kantoran.
Warna tembok cafe itu adalah hitam, merah, kuning, dan putih.
Cukup terkesan elegan dan glamour.
Angga mendudukan dirinya dihadapan Aland.
"Jadi apa yang mau diomongin, Bang?" tanya Angga tak sabaran membuat Aland mendengus lalu terkekeh sedikit.
"Pesen makan dulu."
"Bantuin gue cari dia," ucap Aland memohon, setelah waiters menulis pesanan Angga di notebook.
Angga menatap Aland aneh, "Dia-nya emang beneran ada di sini, Bang?"
Aland menggeleng, tidak tahu.
Angga dan Aland itu sudah berkawan lama, maka dari itu tidak ada kecanggungan diantara mereka.
"Gue udah menetap di sini selama 3 tahun, tapi kenapa nggak ada petunjuk sama sekali?"
Aland meminum capucino-nya dengan pelan. "Bantuin ya, Ngga?"
"Ciri-ciri, bentuk, nama, atau identitasnya Bang?" tanya Angga. Ya kali, Angga mencari seseorang tetapi ia tak tahu wujud aslinya.
Aland dengan semangat mengeluarkan dompetnya dan menunjukan suatu foto kepada Angga.
Angga menatap foto itu dengan pandangan ingin tahu, selama ini Aland berada di Bogor karena ia mencari seseorang dan sampai sekarang tidak ketemu membuat Angga ingin tahu sosok itu, apa mungkin Angga kenal?
Setelah melihat fotonya, Angga menatap Aland tak percaya?
"Lo nyuruh gue buat nyari bayi 3 tahun?" tanya Angga menggeleng tak percaya.
Aland menghela napas, memang ia sedikit gila sih. Datang ke Bogor bersama adik-adiknya untuk mencari seseorang itu tetapi tanpa persiapan sama sekali.
Ia hanya tidak tahan saja untuk menunggu. Menunggu seseorang yang sudah 13 tahun tidak dipertemukan dengannya dan keluarganya.
"Bukan. Ini cuma foto waktu dia kecil," ucap Aland membuat Angga semakin membulatkan mata.
"Gila aja lo, Bang!" pekik Angga.
Aland menggaruk alis kanannya, "Kira-kira sekarang udah 16 tahun."
Angga melotot, "Iya kali. Gue cuma punya foto anak berumur 3 tahun tetapi nyarinya yang segede 16 tahun?!"
"Gimana mau ketemu?!"
Angga menggeleng tak percaya.
Aland, jika masalah seperti ini saja tidak bisa.
"Bantuin gua," ucap Aland putus asa.
Angga mengangguk pasrah, ia pasti akan membantu Aland. Angga berniat membalas ucapan Aland, tetapi waiters pembawa makanan milik Angga sudah datang dan membatalkan niatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AnggaRaya [ON GOING - SLOW UPDATE - REVISI]
Teen FictionRaya membulatkan matanya. Horror, "Apasi! Cepetan turun." Angga yang tak kuasa melihat wajah Raya yang memerahpun melepaskan tawanya. "Kenapa sih, lo?" Raya menatap aneh Angga yang tiba-tiba tertawa lebar. "Muka lo, lucu!" Raya yang kesal, berlalu m...