'¤| Bab 07☆

125 52 8
                                    

Mereka jual, kita beli.
Jangan jadi pecundang
yang bisanya
main dibelakang.

#AnggaRaya

HappyReading!

¤|A N G G A R A Y A|¤

Angga mengendarai motor dengan kecepatan standard membuat sekumpulan dibelakangnya mengikuti jejak motornya.

Geng Unifoce sudah sampai diLapangan Tempur.

Disana sudah banyak orang. Terlebih, musuh Geng Unifoce, MoonRakers telah sampai disana lebih dahulu.

"Widih! Kita sapa dulu Kuy!" Teriak Gofard Ketua Geng MoonRakers membuka awalan Geng unifoce memasuki arena Tawuran.

"Hii gaes! Kita sambit Raja Kekalahan, Angga Yudistira Ketua Geng Unifoce. Hahahaha!" Gofard tertawa meremehkan diikuti anggotanya.

Motto Angga -jangan Bacot. Lakuin aja- intinya lebih banyak berbuat daripada berkata. Seperti itu.

"Mendadak bisu rupanya," Ucap Gofard yang tetap terus menggoda Angga.

"Kebanyakan Bacot, Lo!" Angga menarik kerah kemeja Putih Gofard dan melayangkan pukulannya.

Gofard mengangkat tangan kanannya pertanda memberikan aba-aba pembukaan Formasi kepada Anggotanya.

Dan terbukalah, ditengah-tengah terdapat seorang Siswi dengan Seragam Pdh dengan Rok Hitam sepanjang mata kaki yang telah robek hingga dengkul, tak lupa dengan Kerudung yang sudah acak-acakan itu sedang dipegangi oleh Dua laki-laki

"Raya?!" Hampir seluruh Geng Unifoce bersuara menggemakan 'Raya' dari yang berSekolah diMan Jaya sampai diluar Sekolah Man Jaya.

"Kenapa bisa?" Angga bergumam pelan yang hanya bisa didengar oleh dirinya dan Gofard.

"Ya bisalah bodoh! Lu nya Tolol! Nggak bisa jaga Warga Sekolah, 'Ndiri!" Gofard menjatuhkan Angga sejatuh-jatuhnya walaupun memang Angga tak pernah bisa dijatuhkan.

"Bacot, Lu!" Angga memukul Gofard membuat seluruh Anggota Unifoce ikut memukul Geng MoonRakers.

"Anjing, ya Anjing aja! Cupu, ya Cupu aja! So' so'an Mainnya, Cewek!" Angga berkata sambil tetap memukul Gofard membabi buta.

Entah kenapa, perasaannya menjadi tak karuan saat melihat Raya seperti itu.

Raya yang memang sudah terbangun dari pingsannya mengerjabkan mata melihat keadaan sekeliling.

Gua dimana?

Seketika Raya ingat kejadian tadi. Saat Ia sedang mem-Fotocopy data-data yang mengikuti kegiatan LDKS saat jam Pelajaran, karena memang itu tugasnya. Setelah selesai, tepat dia berjalan balik menuju Sekolah, tiba-tiba saja ada yang memukul kepala bagian belakangnya dan setelah itu dia berada disini.

"Eh, Anjir. Sss." Raya kaget saat bibirnya terasa sangat nyeri dan sepertinya Bibirnya robek.

Raya melihat kanan kirinya yang sedang fokus melihat takut Dia kecolongan.

AnggaRaya [ON GOING - SLOW UPDATE - REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang