Usaha tidak akan mengkhianati hasil.
Jika, kamu gagal? Mungkin itu
sudah menjadi garis takdir.
Terima saja dan tetap berdoa.
Semoga bisa terganti
dengan yang lebih baik.-Raya Oktaviana-
HappyReading❤
15:40 WIB.
Waktu sudah menunjukan sore. Tetapi, Raya dan anggota Osis lainnya masih sibuk berlalu lalang padahal sejak tadi pagi mereka sudah sibuk.
Angga dan inti Unifoce juga sudah tersebar dibeberapa titik untuk berjaga-jaga.
Masing-masing dari mereka untuk menjaga posko minimal 10 orang. Dilarang adanya angka ganjil saat di dalam hutan, mitosnya.
Suasana cukup dingin ditambah matahari sebentar lagi akan terbenam. Angga dan Yusri-Kelas XI MAIPA 5-berjalan untuk melihat sekitar.
"Bersih, Ngga. Belum ada gangguan," ucap Yusri setelah memeriksa daerah sebelah Selatan dan Timur.
Angga mengangguk.
Angga, Yusri, Daniel, Putra, Chiko, dan Fizri. Mereka menjaga bagian paling atas.
Puncak.
Di mana, itu adalah tempat mereka berlabuh besok malam. Di Puncak itu sudah terdapat 2 buah tenda besar yang cukup untuk 205 orang dan 2 buah tenda kecil untuk para guru.
Angga menguap.
Padahal hari masih sore, sepertinya ia akan turun untuk mengambil kopi.
"Ngga!" panggil Fizri yang berbadan gempal.
Angga menoleh dan mengangkat sebelah alisnya.
"Gue mau turun. Mau sekalian dibawain nggak?" tanya Fizri.
Angga mengangguk, "Bawain kopi."
"Oke!" Setelah itu tubuh Fizri menghilang dibalik pohon.
Angga menatap hamparan langit yang luas itu dengan pandangan yang sangat sulit diartikan. Intinya, langit sore ini sangat indah sekali.
Chiko menepuk pundak Angga pelan.
"Ada yang cari masalah?" tanya Chiko sembari duduk di samping Angga dan menatap hamparan langis sore.
Angga mengangguk, "MR, ngasih kode bakalan kasih kejutan."
Chiko menjilat bibir bawahnya. "Ck, masih aja cari masalah."
"Nggak tahu diri," cibir Angga pelan sambil terkekeh.
"Kita tunggu aja tanggal mainnya, mungkin emang mereka mau resmi sama Pegasus," lanjut Angga membuat Chiko mengangguk.
"Gue harap, mereka nggak menyalah-gunakan jabatan," ucap Chiko pelan.
Angga terdiam, "Tapi nggak mungkin. Bang Aland mastiin, masalah kita kelar sama MR dan Lian dulu. Baru nuntasin resmi itu dua geng."
KAMU SEDANG MEMBACA
AnggaRaya [ON GOING - SLOW UPDATE - REVISI]
Ficțiune adolescențiRaya membulatkan matanya. Horror, "Apasi! Cepetan turun." Angga yang tak kuasa melihat wajah Raya yang memerahpun melepaskan tawanya. "Kenapa sih, lo?" Raya menatap aneh Angga yang tiba-tiba tertawa lebar. "Muka lo, lucu!" Raya yang kesal, berlalu m...