"Semua yang sudah kupasrahkan kemarin, tidak akan kubiarkan kembali terulang. Tidak semua orang seperti itu, namun semua orang pasti pernah menghadapi pilihan itu. Dan takkan kubiarkan diriku memaafkan semua kesalahanmu di masa lalu yang akan terulang kembali hari ini."
"Karena kesalahan cukup sekali, kalau dua kali artinya kecanduan."
HappyReadingbabyyyy.
Mereka semua sudah berada di sini. Seluruh pasukan Pegasus dari berbagai daerah berkumpul di satu tempat untuk menjemput kembali putri yang telah lama hilang dan harga diri yang tengah dipertaruhkan.
Dada Aland naik-turun seiring dengan tensinya yang semakin panas di kepala, saat perlahan nampak pasukan Blood Diamond dari balik jalanan yang menanjak karena posisi mereka bertarung ada di bukit.
Pria itu memejamkan matanya berusaha menahan gejolak yang harus ia luapkan nanti, apapun akan ia pertaruhkan demi adiknya. Sosok perempuan yang selama ini ia dambakan setelah kepergian sang bunda kepada pencipta.
Membuka mata, Aland menyeringai. Ini saatnya pembalasan karena bermain-main dengan keluarga Purmono.
"SERANG!"
Bugh!
Aland melayangkan pukulan keras ke wajah Ergo saat tahu laki-laki itu yang memimpin sedangkan anggotanya yang lain melawan seluruh pasukan milik Buana.
Ergo memegang rahangnya yang terasa ngilu. "Anj1ng! Adek lo enggak bakal balik lagi. Itu cewek, Wooshh ...."
Laki-laki bertindik itu memasang wajah menyeringai. "Sudah bertemu Tuhannya."
"B4ngsat lo!"
BUGH! BUGH! BUGH!
Emosi Aland tidak tertahankan, perkataan Ergo mampu memancing emosinya sehingga yang ia lakukan hanya mengerahkan seluruh tenaganya agar membuat laki-laki bermulut bunga bangkai itu mati.
Sedangkan Eki dengan segera menendang salah satu anak buah Pegasus lalu memukulnya. Berikut juga Agus yang menyeringai saat mendapati salah satu lawannya adalah teman seperjuangannya sendiri. Kedua anak itu memakai slayer hitam di wajah mereka untuk menutupi identitas. Tak bodoh mereka akan taktik yang dilakukan Aland dan Angga selama ini.
Agus pernah ingin masuk ke dalam keanggotaan Pegasus, namun karena ia tahu kalau Aland ternyata mencalonkan Angga maka dari itu ia mau tak mau harus mendukung Angga sehingga ia masuk dalam keanggotaan Unifoce. Karena umur Agus sebenarnya lebih tua satu tahun dibanding Angga.
Aland tak melihat sekelilingnya, tanpa sadar jumlah anggota Pegasus semakin berkurang berbanding terbalik dengan pasukan Blood Diamond yang semakin banyak karena Buana lebih mengerahkan kekuatannya pada para algojo preman.
"Bang! Awas belakang lo!"
Bugh! Dengan cepat Aland berbalik lalu menendang lawan yang hendak menerkamnya dari belakang, laki-laki itu lalu memberikan pukulan dan menggulingkan lawan dan itu memancing emosi preman yang lain untuk melawan Aland sekaligus.
Tak perlu diragukan, Aland dengan kekuatannya mampu menghabiskan seluruh preman yang menghampirinya. Tak tanggung, dulu saat ia sekolah dasar, Aland pernah memukul tiga orang preman sekaligus dengan kekuatannya. karena Aland dulu tubuhnya berisi, sehingga kekuatan yang dimilikinya pasti lebih banyak dibanding anak seusianya yang lain dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AnggaRaya [ON GOING - SLOW UPDATE - REVISI]
Novela JuvenilRaya membulatkan matanya. Horror, "Apasi! Cepetan turun." Angga yang tak kuasa melihat wajah Raya yang memerahpun melepaskan tawanya. "Kenapa sih, lo?" Raya menatap aneh Angga yang tiba-tiba tertawa lebar. "Muka lo, lucu!" Raya yang kesal, berlalu m...