"Kidung ini ku persembahkan untukmu. Sebuah tanda bahwa ku menghargai perasaanmu. Sebuah jawaban yang mesti nya kau tahu."
Smartphone ku berbunyi ada sebuah panggilan masuk. "Mama Mas Assyraf" aku menggeser ikon hijau "Hallo, assalamu'alaikum Ma."
"Wa'alaikumussalam. Lagi dimana sayang?"
"Di kampus. Ada apa Ma?"
"Sedang bersama Assyraf?"
"Enggak Ma, Mas Assyraf di rumah sakit ada jadwal operasi."
"Oh gitu, ya udah Mama boleh minta tolong?"
"Iya boleh Ma."
"Antarkan makanan untuk Assyraf ya, Mama tadi masak makanan kesukaan dia. Sop iga asam manis dan tempe mendoan. Nanti Mama mampir ke kampus kamu. Kamu masih ada jam kuliah gak?"
"Oke Ma, gak ada kok Ma perkuliahan sudah selesai. Kesini sama siapa Ma?"
"Ya sudah kalau begitu,sama Pak Irpan,abis nganter makanan ke kampus kamu Mama langsung ke acara arisan." Pak Irpan adalah supir di keluarga Hardi Perwira, ayahanda Dokter Assyraf.
"Oh gitu, ya udah hati-hati ya Ma."
"Iya sayang, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Mona sejak tadi begitu penasaran dengan panggilan yang diterima oleh sahabat nya itu, Aila.
"Kamu ngapain sih Mon nempel-nempelin kuping kamu di deket muka aku. Kepo banget deh."
Mona mendesis "Hish, itu tadi siapa? Calon mertua ya? Ihiw....cieeee....asiqqqq" Mona menggoda Aila sambil memainkan alis nya itu,membuat Aila tak kuasa menahan tawa melihat ekspresi konyol dari sahabat nya.
"Apa sih, udah ah jangan mainan mulu."
Aila elangkahkan kaki nya cepat menuju gerbang kampus. Mona masih saja menggoda Aila yang membuat sahabatnya itu bersemu merah.
"Eh, Ai aku duluan deh ya. Pacar kesayangan aku udah nunggu di parkiran."
"Cih, dasar. Seketika lupa kalau udah sama pacar."
"Yailah kayak kamu sama dokter Assyraf enggak aja." kemudian Mona tertawa.
"Yeee, tapi kalau aku kan gak pernah meninggalkan kamu disaat mau pergi sama dia."
"Ah masa?" goda Mona.
"Ih Mona, udah ah goda-goda in aku mulu."
"Hhehhe...yaudah aku pergi ya zheyeng. Mmuachhh...." Mona seakan ingin mencium Aila namun kemudian Aila menjauhkan wajahnya.
"Ih Mona kebiasaan banget dah." keluh ku.
Tak lama ditinggal pergi oleh Mona, Aila dihampiri oleh wanita yang sudah kepala enam dengan sebuah rantang ditangan nya. Wanita itu tersenyum,wajah nya masih sangat cantik dan awet muda.
"Sudah menunggu lama sayang?" ucapnya dengan tersenyum.
"Enggak kok Ma." jawab Aila dengan membalas senyuman calon Mama mertua nya itu.
"Ya sudah Mama langsung pergi ya, udah telat soalnya."
"Iya Ma, hati-hati."
Kedua wanita itu cipika-cipiki sebelum saling meninggalkan.
"Dengan Mba Aila?" tanya seorang driver car.
"Iya Pak." Kemudian Aila masuk ke dalam mobil setelah menunggu selama 5 menit pemesanan mobil online.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Greatest Husband
RomanceSaat pertama kali Abram menatap Aila dengan mencuri-curi kesempatan. Saat Abram mencoba menghidupkan suasana dan renyah tawa untuk mendekati Aila. Di suatu tempat yang akhirnya menjadi tempat favourite untuk mereka. Akan kah mereka terus menyatu dan...