Rutinitas pagi hari adalah melakukan visit pasien. Dokter Gea sesekali mata nya mencari objek yang selalu membuat nya jatuh hati. Namun hasilnya nihil. Dokter Gea dan rekan sejawat lainnya serta bersama konsulen berjalan melalui lorong dan masuk ke dalam setiap ruangan. Dokter Gea berbisik pada dokter Roy.
"Dokter Assyraf mana ya? biasa nya dia selalu ada." tanya dokter Gea penasaran.
"Kalau gue denger dari Kakak ruangan si, doi izin."
"Izin?" tanya dokter Gea lagi. "Izin kenapa?"
"Mana gue tahu lah, udah bahas nya nanti lagi, nanti kena murka dokter Yusuf."
Dokter Gea memanyunkan bibir nya. Hati nya bertanya-tanya dan merasa resah.
***
"Assalamu'alaikum wr.wb. yang kami hormati keluarga bapak Dimantoro dan Ibu Winarsih beserta seluruh keluarga besarnya, hadirin hadirot yang berbahagia tiada kata yang pantas kita ucapkan tiada kalimat yang lain kita ungkapkan melainkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan kepada kita nikmat-Nya. Pada siag hari ini saya mewakili keluarga besar menyampaikan ungkapan terima kasih yang tak terhingga atas sambutannya kepada kami beserta rombongan yang telah disambut dengan baik dan penuh kekeluargaan. Dan yang paling utama adalah menyampaikan amanat saudara Muhammad Assyraf Perwira bin Wiratmaja Perwira untuk mengkhitbah atau melamar saudari Aila Naras Dimantoro. Mudah-mudahan khitbah ataupun lamaran ini diterima dengan baik. Aamiin Yaa Rabbal Alamin."
"Assalamu'alaikum wr.wb. yang kami hormati keluarga besar, calon besan kami Bapak Wiratmaja Perwira dan Ibu Endang Walimah. Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah, kepada bapak dan ibu serta rombongan semoga Allah melimpahi kita semua dengan berkahnya, rahmatnya senantiasa meridhoi silaturahim yang kita jalin pada hari ini. Pada kesempatan yang berbahagia ini kami mewakili keluarga Dimantoro, menerima kedatangan ananda Muhammad Assyraf Perwira beserta keluarga dengan hati yang berbahagia."
"Baik, kita akan coba mengetes Mas Assyraf untuk menyaksikan di beberapa layar berikut ini, boleh pilih salah satu yang manakah kira-kira mba Aila. Udah siap ya Mas ya?"
"Siap."
"Hay Girls, yang ada di balik kain Merah akan menunjukkan jari-jari tangannya. Jadi, nanti biar Mas Assyraf bisa nebak. Silahkan girls yang pertama......."
Setelah ketiga wanita tersebut menunjukkan jari-jari tangannya, sang pembawa acara bertanya pada Mas Assyraf. "Silahkan Mas Assyraf untuk menebak."
"Wanita yang pertama."
"Kenapa bisa yakin kalau itu mba Aila?" tanya pembawa acara tersebut.
"Dari warna kulitnya dan jari nya yang ramping."
"Warna kulit dan bentuk jari nya, oke. Boleh dong, tiga-tiga nya tunjukkan lagi jari-jari tangan kalian." Kemudian ketiga wanita tersebut menunjukkan nya kembali dengan tubuh mereka yang masih tertutup kain merah.
"Oke kita lihat, apakah yang ditebak Mas Assyraf benar-benar Aila. Bismillahirrahmanirrahim."
Satu per satu wanita dibalik kain merah tersebut menampakkan dirinya. Dan benarlah tebakan Mas Assyraf. Semua riuh bertepuk tangan.
"Boleh kita sambut Mba Aila pada hari ini, silahkan kita undang bersama kita disini Aila yang akan ditemani dua sahabatnyauntuk bisa hadir di area dari Engagement Assyraf dan Aila. Alhamdulillah, Mas Assyraf menunjukkan keseriusannya ya ibu-ibu, bapak-bapak juga."
"Setelah beberapa bulan kita melewati suka dan duka bersama. InsyaAllah, hari ini saya sudah mantap dan InsyaAllah, saya janji dengan ajaran Islam saya akan membahagiakan dan menjaga anak gadis Ibu dan Bapak yang bernama Aila Naras Dimantoro. Aila, apakah kamu bersedia menerima lamaran saya?"
"Atas ridho Allah dan atas izin Ayah Bunda, saya menerima lamaran Mas Muhammad Assyraf Perwira. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kita semua. Aaamin."
"Alhamdulillahirabbil'alamin. Hadirin, beri tepuk tangan untuk Mas Assyraf dan juga Aila. Kita persilahkan bisa menuju ke depan, Mas Assyraf dan Aila boleh bersama-sama kita undang untuk hadir menemani Mas Assyraf dan menerima ring box dari Mas Assyraf."
"Silahkan pada Ibunda Mas Assyraf untuk memakaikan cincinnya di jari Aila."
Seluruh hadirin merasakan haru dan bahagia secara bersamaan, begitu pun dengan Aila dan dokter Assyraf.
Kemudian Ibunda Aila memberikan petuah sejenak "Hadirin yang berbahagia, pada hari ini izinkan Bunda memberikan pesan kepada kalian berdua. Untuk yang pertama, khitbah sudah berlangsung namun tolong antara kalian berdua untuk menjaga diri baik-baik karena belum halal bagi kalian. Jangan sampai kalian berdua terjerumus kepada hal-hal yang haram. Karena kami bertanggung jawab atas perilaku kalian. Untuk yang kedua, setelah acara akad nikah nanti, Mas Assyraf tanggung jawab kami sebagai orang tua terlepas sudah terganti oleh ananda Assyraf yang dicintai oleh Allah. Karena itu Mas Assyraf, Bunda pesan bimbinglah keluarga yang akan kalian jalani nanti, keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah sesuai dengan bimbingan Rasul. Maka dari itu Mas Assyraf, bersemangatlah untuk belajar ilmu syar'i, tidak usah malu untuk menuju surga-Nya, harus mempunyai cita-cita yang tinggi, bawa keluarga Mas Assyraf menuju surga-Nya. Mudah-mudahan kesempatan ini benar-benar dirahmati Allah SWT. Allah memberi ijabah semuanya..........."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Greatest Husband
RomansSaat pertama kali Abram menatap Aila dengan mencuri-curi kesempatan. Saat Abram mencoba menghidupkan suasana dan renyah tawa untuk mendekati Aila. Di suatu tempat yang akhirnya menjadi tempat favourite untuk mereka. Akan kah mereka terus menyatu dan...