Tiga

2.5K 177 2
                                    

Doyoung Arya Ghossan. Mahasiswa Fakultas Hukum di salah satu universitas terkenal di Indonesia. Sudah semester 5. Otaknya encer banget, masalah hafalan mah gampang bagi dia. Adu debat? Jangan salah, dosen aja mati kata sama dia.

"Woii Doy, kantin dulu kuy." Ten merangkul Doyoung saat sahabatnya itu keluar dari kelasnya.

"Lo bau bangke, main rangkul2 aja lo!" Doyoung melepas rangkulan Ten dengan kasar. Kun yang juga menunggu Doyoung keluar kelas hanya menggelengkan kepalanya.

"Sembarangan lo, gini gini gue lebih wangi ya dari lo."

"Wangi kembang aja bangga." Doyoung jalan duluan disusul oleh Kun.

Sesampainya di kantin, mereka tidak menemukan meja yang kosong buat mereka bertiga.

"Lo sih lama, gak ada tempat lagi kan." Ten kesal, perutnya udah lapar sejak tadi.

"Lo kali tadi lama banget ke toiletnya." Doyoung menyalahkan Ten yang tadi sempat misuh-misuh pengen ke toilet, panggilan alam.

"Yah padahal gue pengen makan ayam bakar madu nya Bu Endang. Keburu habis pasti tuh." Kun melihat nanar barisan antrian di depan makanan kesukaannya itu.

"Kuy lah ke kantin fakultas sebelah aja, udah lapar nih." Ten segera keluar dari kantin yang sudah penuh itu. Doyoung dan Kun hanya mengangguk menyetujui.

Mereka bertiga akhirnya makan di kantin fakultas teknik. Lumayan, makanan di kantin ini murah-murah daripada di kantin hukum.

"WOIII SAWADIKAP BRO!!" suara Yuta si anak teknik yang heboh melihat Doyoung, Ten, dan Kun.

"BACOT." Doyoung kesal acara makannya diganggu sama suara toa Yuta.

"Tau lo Atuyy, pengeng telinga gue nih." Ten masih setia dengan makanannya.

"Eh Kun lu betah amat sama nih cabe." Taeyong yang datang barengan Yuta duduk di samping Kun.

"Siapa yang cabe maksud lo?" Sewot Doyoung.

"Ya lo berdua lah, siapa lagi." Ucap Taeyong.

Doyoung sama Ten hanya menatap Taeyong tajam, tapi sedetik kemudian langsung makan sate yang mereka pesan.

"Btw, ntar kita liat si Jahe kuy. Main basket dia, lawan kampus sebelah." Yuta mengajak sahabat-sahabatnya itu untuk nonton Jaehyun.

"Wah mantap tuh, ntar menang ajak dia traktir kita." Doyoung hobinya memang melorotin dompet orang.

"Ajak Johnny juga, si Winwin mah pasti ditarik sama si Jaehyun." Taeyong tak akan lupa dengan sahabatnya yang lain yang berada di fakultas sebelah, jurusan hubungan internasional.

"Johnny katanya sibuk ada seminar, gak bakalan datang pasti tuh si bule."

"Bule sok sibuk amat."

"Sabtu kita nginap rumah lo ya Doy, kangen masakan bunda lo nih." Taeyong dan sahabatnya yang lain memang sudah sering datang dan nginap di rumahnya.

"Bangle anjay, kalian mah tiap minggu nginap di rumah gue. Bilang aja mau makan gratis." Doyoung dengan segala ke savage-annya.

"Boleh lah ya, lagian mending kita pada ke rumah lo daripada ikut2an dugem. Kan gak enak, mana buang duit juga." Ten yang ngomong.

"Ya udah deh," pasrah Doyoung.

Dari mereka ber-8, hanya Johny, Jaehyun, Yuta, sama Taeyong aja yang kuat minum. Selebihnya mah payah, Ten cuma 3 gelas aja, Winwin, Kun, sama Doyoung malahan gak pernah coba.

"WOI BUNTEL SAPI LO KALAU MAU MAKAN PESAN SANA, SATE GUE CUMA TINGGAL SATU LO EMBAT JUGA." Doyoung memukul tangan Taeyong yang diam2 ngambil satu tusukan terakhir satenya.

"Elah minta satu doang." Taeyong tanpa dosa tetap memakan sate milik Doyoung, membuat si empu memanyunkan bibirnya.

"Kelinci gue ngambek, hahahaha."

Wajah Doyoung makin masem.




Next---

(✓)Arya Brothers | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang