Enam belas

1.1K 104 0
                                    

Doyoung duduk santai di kelasnya. Dia hanya memperhatikan Ten dan Kun yang sedang bercengkrama. Walaupun sebenarnya Ten lah yang sejak tadi mengganggu Kun yang sedang asik mengerjakan powerpoint buat presentasi besok.

Tidak terasa, sudah lama juga Doyoung berperan aktif dalam perusahaan ayahnya. Doyoung bahkan tidak menyadari hari-hari berlalu begitu cepat.

Meskipun sibuk, Doyoung tetap aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Untunglah Taeil dapat mengatur jadwal Doyoung selama ini.

"Doy, lo ikut daftar seminar kenegaraan yang diadain oleh kampus sebelah?" Tanya Kun.

"Mau sih, tapi liat dulu. Takut bentrok nih. Emang kapan sih? Lupa gue."

"Rabu kalau ga salah, jam 1 siang. Lumayan loh, temanya sama dengan pelajaran kita. Ya kali-kali bisa nambah ilmu." Kun.

"Iya juga sih, tanyain bang Taeil dulu dah. Oh ya, proker lo gimana? Udah jalan?" Doyoung.

"Lagi jalan, doain lancar." Kun, mahasiswa tersibuk tahun ini. Setiap proker dia yang pegang.

"Oh iyaaa gue baru ingat! Besok bang John sidang skripsi ya??" Tanya Ten yang heboh sendiri. Doyoung dan Kun bahkan sampai tutup telinga.

"Telat Lo elah, kita udah tau." Kun.

"Beneran besok bang John sidang skripsi? Wah gila ini mah." Ten masih histeris.

"Besok kosongin jadwal ini mah. Doy, bilangin bang Taeil, kosongin jadwal lo buat besok. Pasti bang John ajak pesta habis sidang." Ten.

"Bang Tiwaii sama bang Yuta ngajak kita buat kasih surprise besok, habis bang John selesai sidang. Mau ga kalian?" Tanya Kun.

"Mau lah, masa ga mau. Gimana Doy, mau gak?" Sekarang Ten yang bertanya kepada Doyoung.

"Ikut dong, masa abang sendiri sidang ga dikasih surprise."

Keesokan harinya, mereka benar-benar datang ke tempat sidangnya Johnny. Doyoung membawakan buket bunga, Ten membawakan kumpulan permen yang dijadiin kalung, Taeyong bawa buket makanan, dan masih banyak lagi.

Mereka masih menunggu Johnny di depan ruang sidang. Tadi sebenarnya sebelum masuk, Taeyong sudah bertemu dan menyemangati Johnny. Ya, Taeyong ga bakalan tega membiarkan sahabatnya berjuang sendiri.

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Johnny keluar dengan senyum yang sepenuhnya mengembang dari bibirnya.

Johnny jalan ke arah teman2nya dengan diam. Setelah itu dia melompat penuh kebahagiaan.

"GILAA PARAH LO BANG UDH MAU WISUDA AJA!!" Ten langsung aja merangkul Johnny. Terus dia memberikan kalung permen buatan dia.

"Selamat Broo." Taeyong.

"Gue tunggu lamaran lo bang." Doyoung.

"Undangan nikah boleh juga tuh gue tunggu." Jaehyun juga ikutan hadir.

"Sukses bang." Kun.

"Makasih loh ini, sumpah gue masih gemetaran." Johnny mengusap-usap tangannya yang dingin berada di dalam ruangan.

"Traktir ini mah, pestaaaa!" Ten dan Jaehyun tampak semangat.

"Uang gue sudah habis bayar print an skripsi anjay, ntar aja yaa siap wisuda. Heheheh." Johnny terkekeh meminta tolong pada sahabatnya itu. Dia lagi kehabisan duit kemaren bayar ini itu untuk skripsi.

"Rumah lo aja ga usah pake duit. Masalah makanan ntar aja." Taeyong yang bicara. Johnny masih tersenyum, seperti biasa.

"Okay deh."

(✓)Arya Brothers | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang