1 bulan kemudian.
"Bang, adek sekolah dulu ya. Abang jangan di rumah mulu, habis kampus tuh main kek, ntar lumutan." Jungwoo bicara sama Doyoung di meja makan.
Doyoung sebulan ini hanya keluar rumah kalau ada jadwal kuliah doang.
Jungwoo pamit sama Johnny dan Yuta yang semalam nginap di rumahnya. Katanya lagi dapat amanah buat jagain 2 cowok di rumah ini, tapi kenyataannya mereka berdua malah ketiduran sampai pagi.
"Berangkat dulu ya bang. Assalamu'alaikum"
Jungwoo langsung berangkat sekolah bareng Lucas. Sohibnya.
Di sekolah, Jungwoo duduk di kursinya. Seperti biasa, Mark pasti telat. Apalagi Johnny semalam nginap di rumah Jungwoo, bisa-bisa dia bangun jam 8 pagi.
"Yo wassup," Sapa Mark yg baru sampai bertepatan dengan bunyi bel masuk.
"Kirain bakalan dihukum lagi lo Mark." Lucas menyambut temannya itu.
"Gue mau tobat, untung2 buat kasih ketenangan sama guru BK."
"Pintar lo di otak doang ya."
Mereka memang duduk di barisan belakang. Jadi kalau mau tidur gak keliatan, atau kalau mau cabut gampang.
"Wu lo jadi ikut latihan hari ini?" Tanya Mark.
"Jadilah Mark, lagian 2 hari lagi tanding kan."
"Lawan kalian siapa?" Tanya Lucas sambil bisik-bisik. Di depan Bu Atun lagi jelasin pelajaran Biologi, sistem pernapasan.
"SMK Cahya." Mark yg jawab.
"Sekolah yang sering tawuran itu? Gila aja sih, ntar kalau dia kalah pasti ajak tawuran." Canda Lucas
"Itu yang di belakang bertiga sedang bisik-bisik, lagi ngomongin apaan?" Mereka ketauan oleh Bu Atun.
"Gak ada kok Bu." Mark langsung menatap gurunya patuh.
"Dengarin ibu aja, jangan bisik-bisik." Bu Atun melanjutkan penjelasannya yang tertunda.
Mereka bertiga hanya diam, mendengarkan Bu Atun.
Jam istirahat mereka bertiga pergi ke kantin. Duduk di tempat yang kosong. Tak lama, rombongan Heachan, Jeno, Jaemin, dan Renjun juga ikut datang. Mereka berempat bergabung dengan Jungwoo, Mark, dan Lucas.
"MARKONAAAHHH!!! AWH!" Jangan tanya itu suara siapa, siapa lagi kalau bukan Haechan.
Mark langsung memelintir leher Haechan kesal, becanda doang.
"Bukan teman gue." Renjun langsung duduk dengan tenang.
"Lo sama gila nya dengan Haechan njuun." -Lucas.
"Bang Uwu pesan apaan bang?" Tanya Jaemin yang melirik makanan Jungwoo.
"Lo kalau mau tinggal beli, jangan modus." Jungwoo tau Jaemin mau minta.
"Jen, dompet gue ketinggalan. Beliin gue dulu ya." Haechan udah siap-siap mau pesan ketoprak.
"Kagak ah, uang gue cuma dikit." Jeno nolak.
"Tega lo liat gue kelaparan?" Haechan mulai deh. Gitu tuh kalau Jeno nolak beliin dia makanan.
"Awas aja lo beli yang macam-macam. Gue cuma bawa duit 20 ribu."
"10 ribu doang kok." Haechan langsung memesan ketoprak yang harganya 10 ribu.
"Gue yang gak makan ogeb!" Jeno menghela nafasnya pasrah.
Mereka makan dengan heboh. Lucas heboh sama Haechan yang ganggu Mark mulu.
"Helloooow rakyat2kuuhh." Suara dolphin menggema, membuat mereka yang sedang makan berhenti tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓)Arya Brothers | NCT
Fanfiction[✓] Completed [Brothership] Ini kisah Abang dan Adek. Doyoung dan Jungwoo. Putra-putra kesayangan orangtuanya. Bagaimana kisah mereka setelah berita paling memilukan datang menimpa mereka? "It's gonna be alright....."