Lima Puluh Empat (End)

1.3K 69 7
                                    

Big love from me ♥️ Happy reading 💕

__"Karena semuanya akan berjalan normal ketika gengsi dan ego manusia mulai diturunkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__"Karena semuanya akan berjalan normal ketika gengsi dan ego manusia mulai diturunkan."__

®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®

Semenjak malam itu, Sejeong kembali ke rumah Doyoung. Jisung juga mulai tinggal di rumah Doyoung, menjadikan kamar Doyoung yang lama menjadi kamarnya. Jungwoo sangat bahagia mendengar kabar ke kebalikannya Sejeong ke rumah. Akhirnya rencana para-para cogans berhasil.

Sejeong juga memutuskan untuk menarik surat pengajuan cuti kuliahnya, Doyoung yang minta. Awalnya Doyoung mau mengambil cuti tapi dia urungkan karena tanggung udah semester 7 juga tinggal skripsi. Kuliah 3,5 tahun sudah kandas baginya karena kesibukan.

Untungnya ada Taeil yang selalu mengatur waktu Doyoung dengan teliti. Sehingga jadwal bimbingan, check up dan rapat di kantor bisa diatur sedemikian rupa. Urusan di kantor tidak terlalu serumit dulu, sekarang semuanya sudah berjalan normal dan ada orang-orang kepercayaannya juga yang selalu dia andalkan, jadi masalah kantor tidak terlalu membuatnya pusing.

Jungwoo juga sudah mulai kuliah di kedokteran. Setiap malam telponan sama Doyoung, curhat ini itu. Sampai dia capek sendiri bicara. Jungwoo juga sering pulang, minimal itu sekali sebulan dia bakalan pulang. Atau engga, Doyoung, Sejeong, dan Jisung yang akan menyusul Jungwoo ke Jogja, sekalian jalan-jalan.

Mark berhasil diterima di University of British Columbia dengan jurusan musik. Entah keberuntungan apa, Daddy nya Mark menyarankan Mark mengirimkan demo dan ikut ujian di sana. Awalnya Mark pesimis, karena otaknya ga secerdas Jungwoo dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan rumit. Tapi siapa sangka, dia diterima di sana.

Johnny juga diterima di perusahaan yang menjadi kolega perusahaannya Doyoung. Semuanya bermula dari kedatangan direktur Perusahaan Zuckerberg yang dari Kanada ketika Doyoung dirawat. Beliau sangat kagum dengan Johnny, apalagi bahasa Inggrisnya yang cukup fasih dan cara pandang Johnny yang luas akan dunia beserta isinya. Beliau menawarkan posisi di bagian advisor. Daddy nya tentu setuju, apalagi Mark juga harus kuliah di Kanada.

Kepergian Mark berpengaruh kepada semangat bocah-bocah dreamis. Mereka kaget Mark tega meninggalkan mereka, mana jauh lagi. Mereka bahkan ikut serta mengantar Mark dan Johnny ke bandara. Semuanya ikut sih, udah kaya tawuran di bandara.

"Sukses Mark." Ucap Jungwoo yang ikut ke bandara, untung dia bisa balik sebelum jadwal UAS pertamanya menjadi mahasiswa.

"Sukses maifren. Baik-baik di negara orang." Lucas juga hadir mengantarkan Mark.

"Kan itu tempat kelahiran gue juga begee." Mark tertawa, menahan air mata sebenarnya biar gak tumpah di depan sahabat-sahabatnya.

Namanya juga kuliah di luar negri, tentu jadwal masuk kuliahnya beda sama di Indonesia. Mark aja baru mau ke Kanada bulan Desember, ntar katanya masuk bulan Januari. Sedangkan Jungwok dan Lucas sudah mau UAS.

(✓)Arya Brothers | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang