Tiga Puluh

856 70 8
                                    

Big Love from Me 💕💕Happy reading 😁

Do you all miss me? Hehehe I really miss you guys

®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®

Jungwoo dan tim basketnya sibuk dengan latihan basket. Segala macam upaya mereka curahkan untuk kemenangan. Mereka sering latihan di rumah Jaehyun, otomatis di rumah Jaemin juga. Banyak hal yang mereka korbankan, tenaga, waktu dan juga kepercayaan guru serta pelatih basket sekolah. Ya, selama ini mereka tidak pernah memberi tahu kalau mereka mempunyai tim sendiri yang mereka bikin beserta pelatih baru. Dan mereka juga secara diam-diam, dengan bantuan Chenle sebagai anak pemilik sekolah, melakukan pendaftaran ulang buat nama yang akan maju secara diam-diam untuk final nanti. Prinsip mereka, jika lawan bermain dengan orang dalam, kenapa dia tidak juga? Tapi tenang guyss, mereka main bersih kok, orang dalamnya juga orang dalam sekolah. Iya, pemiliknya langsung.

Kalau di sekolah, mereka semua kayak gak ada gerak-gerik mencurigakan. Mereka melakukan aktivitas masing-masing seperti biasa. Tapi nanti setelah maghrib atau setelah pulang sekolah, baru dah cus latihan basket sampe jam 10 malam. Sekarang sudah hari ke-3 mereka latihan di rumah Jaehyun. Kalau Jaehyun belum balik kampus, ya mereka latihan sendiri. Nanti kalau Jaehyun sudah balik, baru dia mengarahkan dan memberi masukan, termasuk beberapa strategi permainan.

"Zeus, kantin yuk." Ajak Mark setelah bel istirahat berbunyi.

"Duluan aja, ngantuk gue nih." Jungwoo menenggelamkan wajahnya di kedua lengannya yang dia lipat.

"Begadang lagi lo? Kalau ketahuan Bang Doy, mampus aja lo Wu." Lucas.

"Kejar deadline tugas, banyak banget. Lagian juga belajar buat ujian kelulusan dan ujian masuk perguruan tinggi." jelas Jungwoo masih dengan posisinya.

"Belajarnya nanti aja habis final, ntar kita belajar bareng." Mark menepuk pundak Jungwoo, dia tahu banget impian besar sahabatnya. Ingin banget masuk fakultas kedokteran UI.

"Ya sudah, nanti susul aja kalau gitu. Kita duluan ya." Lucas dan Mark pun keluar dari kelas, meninggalkan Jungwoo yang mungkin sudah terlelap karena ngantuk berat.

Di kelas cuman ada Jungwoo, dengan pintu kelas yang kebuka. Jendela kelas juga sengaja dia buka, katanya sih biar mendapatkan udara langsung dari alam.

Jungwoo tidak tahu, ada seorang gadis yang sekarang menatapnya dari luar kelas. Setelah itu gadis itu pergi ke kantin dan kembali lagi ke depan kelas Jungwoo. Terlihat ragu buat masuk, tapi setelah menimbang-nimbang, dia akhirnya masuk mendekati Jungwoo yang jelas banget tertidur pulas.

Gadis itu duduk di kursi yang ada di depan meja Jungwoo. Dia juga meletakkan satu botol air mineral, larutan isotonik, roti coklat dan juga permen kaki di meja Jungwoo. Tak lupa dengan sticky notes berwarna hijau yang dia tempelkan di atas plastik roti.

"Semoga apa yang kamu usahakan dan kamu perjuangkan akan membuahkan hasil yang baik. Jaga kesehatan selalu." -K-

Gadis itu mengelus rambut Jungwoo sebentar dan kemudian keluar dari kelas, takut keburu Jungwoo bangun. Dia tidak punya keberanian untuk terang-terangan memberikannya kepada Jungwoo. Sudah lama dia tidak berkomunikasi dengan Jungwoo. Ya, gadis itu adalah Karin. Gadis yang pernah diakuinya sebagai ceweknya.

Jungwoo kebangun karena suara bising Mark dan Lucas yang juga ngebanguninnya dengan cara yang tidak manusiawi. Mejanya diketok-ketok, yang otomatis membuat siapapun yang tidur di meja itu bakalan kebangun kaget.

"Apaan sih, ganggu aja lagi tidur juga." Jungwoo menyipitkan matanya, masih menyesuaikan pencahayaan kelas.

"Ini semua dari siapa bro?" tanya Lucas sambil nunjuk-nunjuk makanan dan minuman yang ada di depan Jungwoo.

(✓)Arya Brothers | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang