Empat Puluh Enam

1K 79 10
                                    

Big love from me ♥️♥️ Happy Reading💕💕

®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®

Jungwoo, Lucas, dan Mark masih setia  duduk manis di dalam kelas sambil mengerjakan soal-soal ujian nasional tahun lalu. Jungwoo yang otaknya memang pintar sudah selesai mengerjakan 40 soal yang diberikan, dia sekarang fokus mengajarkan Lucas dan Mark.

Minggu depan mereka sudah UN, terus perpisahan, dan akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Tapi entah mengapa, Jungwoo sama sekali tidak punya semangat untuk melalui ini semua. Dia kangen abangnya. Rasanya sangat hampa ketika tidak ada Doyoung di sisinya. Dia kangen ocehan Doyoung di pagi hari saat dia membangunkan Jungwoo atau marah-marah karena Jungwoo gak mau sarapan karena sudah telat.

"Wu, ini caranya gimana dah? Kok gue gak dapet-dapet hasilnya sih?" Lucas tumben seserius ini. Biasanya dia paling malas mengerjakan tugas.

Jungwoo melihat hasil coretannya Lucas. Tak lama dia menghela napasnya berat dan menatap Lucas datar.

"Sejak kapan 4x4 itu 8 bambankk, 16 ya elah!" Jungwoo tertawa melihat muka cengonya Lucas.

"Lah kok gue bikinnya 8 sih? Perasaan tadi gue mikirnya 16." Lucas menggaruk-garuk kepalanya yang memang gak gatal. Dia menghapus coretannya dan mengulang dari awal lagi.

"Assalamu'alaikum." Salam seseorang yang tak asing bagi telinga Jungwoo, Lucas, apalagi Mark.

"Lah ini bocah ngapain ke sini? Gak kelas lo?" Tanya Lucas saat melihat Renjun dan Haechan masuk ke dalam kelas dengan santai, gak ada takut-takutnya emang sama senior.

"Jawab napa salam gue bang," Ucap Renjun.

"Waalaikumsalam. Gak kelas lo lo pada?" Tanya Lucas lagi.

"Udah bubar kali bang, bentar lagi juga bel bakalan bunyi." Haechan duduk di kursi yang tentu saja sudah kosong.

"Bang Mark jadi nontonin anak2 latihan basket?" Tanya Renjun mengalihkan perhatiannya pada Mark.

"Jadi dong, udah mulai latihannya?"

"Belum lah, orang aja baru kelar kelas." Haechan tuh kalau sama Mark udah kaya teman sebaya, gak kenal umur emang, karena udah kenal dari kecil.

"Tumben nih akur, udah pada tobat ya kalian berdua? Biasanya rusuh mulu." Ucap Woojin yang memang sekelas sama Lucas, Mark, dan Jungwoo. 

"Kaya ada yg ngomong, siapa ya?" Tanya Renjun sambil pura-pura mencari orang yang bertanya padanya. Padahal jelas-jelas Woojin ada di samping dia.

"Lo dengar ada yang ngomong? Siapa? Kok gue gak dengar?" Haechan ikut dalam permainan Renjun. Sehati memang mereka kalau sudah urusan seperti ini.

"Setan emang kalian." Woojin.

Jungwoo hanya ketawa melihat tingkah teman-temannya itu.

"Kakak cantik makin cantik aja, lagi ngapain kak? Serius banget." ucap Haechan sambil mengedipkan matanya pada Karin. Dia mah gak ngaruh sama tatapan tajam Jungwoo, yang sudah seperti mengajaknya baku hantam.

"Udah ada pawangnya masih aja lo goda." Renjun.

"Tau lo masih piyik juga udah sok goda-godain cewe." Lucas juga buka suara.

"Sirik amat sama orang ganteng. Jomblo sih."

"Echaan buruuu." Suara Jaemin terdengar dari arah luar. Kayanya Jaemin dan Jeno nungguin di luar kelas. 

"ETDAH MASIH LAMA." Gak ada dalam kamus Haechan dan Renjun kalau mampir itu sebentar. Pasti bakalan lama, apalagi ke kelas Jungwoo, semua seniornya yang ada di kelas ini sudah akrab sama dia. 

(✓)Arya Brothers | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang