Dua Puluh Delapan

859 72 8
                                    

Big love from me💕 Happy reading😁

®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®

Sejeong sampai di rumah sekitar dua jam setelah dia ditelpon oleh Doyoung. Di sofa tengah ada Jungwoo yang sedang duduk sambil memainkan hp nya.

"Assalamu'alaikum." Sapa Sejeong dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya.

"Waalaikumsalam kak, udah sampe aja."

"Kok sendiri dek? Mas Doyoung mana?" Tanya Sejeong.

"Di kamar, tidur. Habis marah-marah juga tadi."

"Lah kenapa?"

"Gak ada kok kak," ucap Jungwoo lemas. Tapi bukan itu jawaban yang diinginkan Sejeong, dia terus menatap Jungwoo meminta penjelasan.

"Ya gitu deh, ngambek dianya kak. Gimana dong?" Tanya Jungwoo gusar. Segitunya dia kalau abangnya itu sudah marah maupun ngambek kaya sekarang.

"Emang ada masalah apa? Cerita dulu, biar bisa kakak bantu kalau sanggup."

"Gue ikut basket minggu depan sama Mark, eh si abang marah." Ungkap Jungwoo.

"Gak dibolehin ya?"

"Iya, emang ga dibolehin. Tapi kan ini tuh gue ga tau kalau pelatih tetap masukin nama gue. Terus Mark juga gak tau kalau nama dia juga masuk, kita tuh baru dikasih tau 2 hari yang lalu."

"Ya sudah, ntar kakak coba bilang deh sama Mas Doyoung, biar ga marah. Jangan dimasukin ke hati, kalau marah artinya mas Doyoung sayang sama kamu dek. Mungkin dia capek aja baru nyampe juga kan tadi pagi." Sejeong menenangkan adik iparnya itu.

"Sebenarnya memang sedang sakit kak si Abang. Makanya gue jadi gak enak bikin abang jadi pusing lagi."

"Sekarang mas Doyoung tidur?" Tanya Sejeong.

"Iya tadi habis minum obat dibeliin sama bang Tiwaii, kalau ga dipaksa minum obat sama bang Tiwaii gak bakalan mau dianya tadi. Ogah dia bilang."

"Ya sudah jangan dimasukin ke hati, efek sakit emang kaya gitu. Tapi kamu harus pastiin kondisi kamu benar-benar fit untuk tanding basket. Istirahat yang cukup biar kuat tandingnya."

"Iya kak, itu pasti kok."

"Ya sudah kalau gitu kakak mau ke kamar, sekalian ngecek keadaan mas Doyoung."

"Oke kak, oh ya kak, gue mau ke rumahnya Lucas, nanti kalau ada apa-apa chat aja ya kak." Izin Jungwoo.

"Siap." Sejeong memberikan dua jempolnya dengan senyuman yang mengembang indah di wajahnya.

Sejeong masuk ke dalam kamar. Hening banget suasana kamarnya, tanda-tanda orangnya sedang tidur. Di dalam kamar, Sejeong dapat melihat Doyoung sedang berbaring di kasur.

Sejeong duduk di pinggiran kasur, memperhatikan wajah lelah suaminya. Sudah tiga hari gak ketemu, perasaan kangen itu benar-benar tumbuh dalam dirinya. Dia kangen dengan Doyoung. Melihat suaminya kaya gini, dia ga tega. Sejeong mengecek suhu tubuh Doyoung, dan memang benar, panasnya naik lagi.

Sejeong dengan telaten mengurus Doyoung yang sakit. Dia mengambil air hangat buat mengompres panas, menggosok handuk hangat tersebut ke leher dan lengan Doyoung, bahkan mengganti pakaian Doyoung yang lumayan tebal dengan pakaian yang lebih tipis.

"Bunda..." Igau Doyoung di tengah tidurnya. Sejeong menghentikan aktivitasnya dan menggenggam tangan Doyoung.

"Bunda..."

Keringat dingin kembali mengucur di dahi Doyoung. Sejeong duduk dipinggiran kasur. Tidak tega sebenarnya, hatinya langsung terhenyak melihat suaminya seperti ini. Dia pernah dengar dari cerita Johnny kalau Doyoung sangat menyayangi kedua orangtuanya, dan sangat manja kalau sama bundanya sendiri.

(✓)Arya Brothers | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang