Empat belas

1.2K 115 0
                                    

Jungwoo terpaksa nemanin Doyoung ke perusahaan. Doyoung sudah meminta Taeil untuk membawakan makanan buat Jungwoo ke dalam ruangan CEO. Jungwoo kagum dengan ruangan tersebut. Tapi dia sedikit takut karena cuma dia sendiri yang ada di sana.

Doyoung hanya menggunakan kaos dan melengkapinya dengan luaran jaket yang kebetulan ada di mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doyoung hanya menggunakan kaos dan melengkapinya dengan luaran jaket yang kebetulan ada di mobilnya. Dia tidak peduli dengan jabatannya sebagai pemimpin di perusahaan ini.

Untungnya tadi siang Taeil sudah memberikannya kartu nama dan mengurus sidik jari untuk ruangannya.

"Gue harus ngomong apaan?" Tanya Doyoung yang mengikuti langkah Taeil. Taeil tiap hari selalu berpakaian rapi. Jadi gak salah Taeil sejak tadi memandang pakaian Doyoung dari atas sampai bawah, begitu terus sampai dia pasrah.

"Lo udah baca, ikuti aja alurnya. Lo cukup meyakinkan klien yang ada di dalam untuk bekerja sama dengan perusahaan kita."

Doyoung sudah mulai memutar otaknya. Dia tidak perlu dibacakan ulang mengenai berkas yang tadi dibacakan oleh Jungwoo. Kerja sama ini sangat berpengaruh bagi perusahaan.

Doyoung masuk ke dalam ruangan. Dia menyapa para petinggi yang ikut hadir dan tentunya petinggi dari perusahaan yang menjadi kliennya hari ini.

"Selamat sore, maaf saya sedikit terlambat." Doyoung duduk di kursinya. Taeil duduk di sampingnya.

Percayalah, hanya Doyoung yang menggunakan pakaian kasual di ruangan ini. Terlebih dia yang lebih muda.

"Perkenalkan pak, saya Doyoung Aryal, saya dengar bapak meminta saya untuk hadir rapat hari ini." Doyoung memulai pembicaraan. Kemaren dia lebih banyak diam dan mengamati jalannya rapat. Sekarang dia harus terjun langsung.

"Iya, saya tidak mau bekerjasama begitu saja kalau belum bertemu dengan pemilik perusahaan. Saya dengar anda baru terjun ke dalam perusahaan. Apakah saya bisa mempercayai kerjasama ini?" Tanya klien tersebut. Doyoung dalam mood serius.

"Anda gak perlu khawatir. Perusahaan sudah berpengalaman memberikan hasil dan karya yang tentunya menarik peminat konsumen. Saya pastikan keuntungan kerjasama ini akan membuat anda puas."

Doyoung menjawabnya dengan percaya diri dan tanpa keraguan. Tidak salah kenapa dosen selalu kehilangan kata kalau adu debat dengan Doyoung di kelas.

Rapat itu sudah berjalan 2 jam. Tapi belum ada tanda-tanda mau berakhir. Doyoung bahkan berkeringat di dalam ruangan ber AC itu. Begitulah Doyoung, kalau sekali debat pasti lama.

Semua yang Doyoung katakan sangat meyakinkan dan tampak lebih memahami apa yang dibicarakan. Dia juga mendengarkan dengan serius petinggi-petinggi perusahaannya menjelaskan mengenai keuangan dan produksi dari produk yang akan mereka luncurkan.

Sangat menguras otak.

"Jadi gimana pak? Bersedia untuk bekerjasama dengan perusahaan kami?" Tanya Doyoung kembali meyakinkan kliennya itu.

(✓)Arya Brothers | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang