Masih di hari yang sama. Pada malam hari, Taeyong, Ten, dan Jaehyun memilih untuk menginap di rumah Doyoung. Mereka tidak tega meninggalkan mereka berdua yang bahkan sejak sore gak keluar dari kamar. Jaehyun keluar dari kamar Jungwoo jam 8 malam, selain lapar, dia juga mau lihat teman-temannya yang lain.
"Jadi, gimana?" Tanya Jaehyun pada Taeyong.
"Dilihat dari artikel terbaru yang dilihat Johny, mustahil untuk ada yang selamat. Pesawatnya benar2 meledak dan hancur di udara. Tidak ada yang keluar dari pesawat. Semuanya hancur."
"Gue gak bakalan kuat jadi mereka berdua. Jangan sampai mereka liat video meledaknya pesawat tersebut, setidaknya sampai mereka tenang dulu." Ten beneran gak tega.
"Iya, ya sudah. Jahe bantu gue bikin makan malam. Laper nih." Taeyong bangkit dan menuju dapur. Jaehyun hanya mengangguk dan mengikuti Taeyong ke dapur. Tinggal Ten di ruang keluarga sambil nonton.
Mereka makan malam seadanya. Sebenarnya Jaehyun mau aja tadi delivery makanan, tapi ya dia lagi gak mood makan. Ditambah Doyoung dan Jungwoo yang berada di kamar, gak keluar-keluar. Mending masak aja yg ada.
Pukul 11.30 pm.
Taeyong dan Ten belum tidur, dia masih di ruang keluarga. Tadi dia masuk ke kamar Doyoung, tapi Doyoung hanya melamun. Jadinya mereka duduk dulu di sofa. Jaehyun sudah di kamar Jungwoo.
"Gue gak kuat Waii, ngantuk banget. Bangunin gue kalau Lo mau ke kamar ya." Ten membaringkan badannya di sofa. Tak lama dia benar-benar tidur. Tinggal Taeyong sendirian.
Tok tok tok
Pintu rumah ada yang mengetuk. Taeyong menajamkan pendengarannya. Masalahnya ini sudah jam setengah 12 malam cuy, siapa yang bertamu semalam ini?
Tok tok tok
Taeyong bangkit dari sofa dan melihat siapa yang datang. Dia sama sekali gak kenal. Tapi kelihatannya orang kantoran, soalnya pakai jas.
Taeyong membuka pintunya dan menatap orang tersebut dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Boleh saya masuk?" Tanya orang tersebut. Taeyong mengira-ngira umur orang tersebut masih muda, kisaran 1-2 tahun di atasnya.
"Anda siapa...ya?"
"Saya tangan kanannya Bapak Arya. Anda bisa bilang saya sekretaris pribadi Bapak Arya." Orang tersebut tampak berwibawa, omongannya saja sangat2 berpengaruh.
"Silahkan masuk."
Orang tersebut duduk di ruang tamu. Dia menatap rumah yang sebenarnya sudah sering dia kunjungi kalau ada urusan sama atasannya itu.
Taeyong menghampiri tamu tersebut. Dia sama sekali gak kenal. Bisa salah ngomong ntar dia sama sekretaris ini.
"Permisi, perkenalkan saya Taeyong Alexandre Gunawan. Sahabat nya Doyoung Arya. Ada yang perlu saya bantu?" Tiba-tiba Taeyong jadi sopan gini ketika bertemu dengan orang yang tampak sangat berwibawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓)Arya Brothers | NCT
Fanfiction[✓] Completed [Brothership] Ini kisah Abang dan Adek. Doyoung dan Jungwoo. Putra-putra kesayangan orangtuanya. Bagaimana kisah mereka setelah berita paling memilukan datang menimpa mereka? "It's gonna be alright....."