Tujuh belas

1.2K 92 0
                                    

"MARKONAAAHHH WASSUP BROO." Haechan teriak memanggil nama Mark yang sekarang berada di lorong sekolah.

"Berisik aja lo, suara lo udah kaya toa tau ga sih?" Lucas menutup telinganya, berlagak pura-pura kesakitan.

"Ya elah, orang manggil Mark juga bukan manggil lo bang. Sewot aja." Haechan.

"Tau lo bang sensi amat. Yuk Mark, udah ditungguin yang lain. Duluan Ka Uwu. Bye." Renjun yang ngomong sekarang. Renjun dan Haechan main tarik-tarik aja lengan Mark.

"Dasar ya tuh mereka, sabar Cas." Jungwoo menepuk pundak Lucas sambil menahan ketawa.

Lucas dan Jungwoo jalan menuju gerbang sekolah. Hari ini mereka pulang cepat, karena guru pada rapat.  Di lapangan, mereka dapat melihat kehebohan gengsinya para bocah sedang berkumpul. Entah kemana tujuan mereka hari ini, tapi melihat keantusiasan mereka, kayanya seru.

"Lo liat noh, mereka bertujuh, udah kaya bocah ga pernah dikasih liburan." Lucas nunjukin ke Jungwoo.

Tapi Jungwoo ga fokus ke sana. Matanya sedang melirik ke satu arah.

"Wu... Ya elah, lo liatin siapa sih?" Lucas ikut melihat arah pandang Jungwoo.

"Lah itu kan Karin? Ngapain dia sama rombongan Wooseok? Wah ga bener nih, pasti diapa-apain ini." Lucas sudah heboh sendiri.

Jungwoo menahan tangan Lucas buat tidak mendekati Karin dan rombongan Wooseok terlebih dahulu. Di sana terlihat adu debat antara Wooseok dan Karin.

"Makan bareng gue sekali ini aja, gue ga terima penolakan." Desak Wooseok.

"Kenapa harus gue? Pergi sana sama yang lain. Gue mah ogah jalan sama lo apalagi makan." Karin.

"Makan doang apa salahnya sih. Buruan! Gue ga mau main kasar ini."

"Kenapa harus gue coba?"

"Gue maunya Lo!"

"Ya biasa aja dong caranya, ga usah ngegas. Gue tuh sudah muak tau ga sama lo. Pergi saja sana, gue mau pulang!" Karin hendak pergi dari Wooseok, tapi tangannya di tahan.

"Gak, Lo harus ikut gue. Harus!" Cengkaram tangan Wooseok sangat kuat, membuat Karin merintih kesakitan.

"Lepasin!"

"Ga bakalan gue lepasin sebelum lo mau ikut sama gue."

Karin menghempaskan tangannya kuat, lepas sih, tapi imbasnya tangannya jadi keseleo. Dia berusaha buat menahan sakitnya.

"Sorry ya gue bukan budak lo yang mau nurutin semua omongan lo. Kalau Lo mau makan sama cewek, ya ajak aja yang lain. Gue ogah."

Wooseok tetap sekali lagi menahan tangan Karin, masih yang sama. Membuat Karin merintih, sumpah sakit banget. Tangannya tadi keseleo buat melepas cengkraman tangan Wooseok dan sekarang masih aja ditekan dengan kuat.

"Lepasin Karin, dia sudah ada janji sama gue." Jungwoo dan Lucas datang. Mereka sudah tidak tahan melihat perdebatan yang terjadi.

"Hah? Emang Lo siapa Karin? Ingat ya Karin itu cuma milik gue, ga ada yang lain." Wooseok berucap yakin, sedangkan Karin malah ingin memukul kepala Wooseok dengan kuat. Emang dia barang apa?

"Emang kalau Lo ngomong kaya gitu, Karin mau sama lo? Dia itu cewek bukan barang." Jungwoo menatap tajam Wooseok. Karin masih berusaha melepaskan tangan Wooseok yang semakin erat menahannya, dia sudah susah payah menahan teriakannya, sakit.

"Sudah berani lo ya sama gue? Ga cukup selama ini perlakuan gue sama lo?" Wooseok mulai tersulut emosi.

"Gue ga pernah takut sama lo, sekarang mending lo lepasin Karin."

(✓)Arya Brothers | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang