Big love from me ❤️ Happy reading guysss💚💕💕
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Dua Minggu kemudian
SMA Regular sedang adem-adem nya sekarang. Kelas 12 dalam tahap fokus ujian akhir, dan kelas 10 dan 11 fokus dengan urusannya masing-masing. Biasanya kelas 10 dan 11 bakalan senang kalau dekat-dekat ujian akhir, karena semua guru bakalan fokus sama kelas 12. Bahkan ada beberapa guru yang gak masuk ke kelas mereka hanya karena ingin mengajar ekstra di kelas 12, senang banget dong pastinya kelas 10 dan 11. Dan di saat kelas 12 berjuang dengan ujian akhir, kelas 10 dan 11 bisa dengan santai berlibur. Suatu hal yang begitu menyenangkan.
"Eh nanti kan kisaran 2 Minggu lagi, kelas 12 pada ujian nasional ya, kita jadi gak pergi main?" Tanya seseorang di dalam gerombolan yang sudah merencanakan liburan di saat kelas 12 ujian.
"Jadi dong, kapan lagi libur coba." Sahut teman yang lainnya.
Jaemin dan Jeno yang mendengar percakapan orang-orang yang itu hanya saling pandang. Rencana mereka ngajak Mark nanti ke puncak gagal karena Mark gak boleh gerak banyak, belum boleh dikasih beban terlalu banyak.
"Kantin yuk, si Renjun udah nunggu di kantin." Jaemin ngajak Jeno buat ke kantin. Mereka memang beda kelas sama Renjun dan Haechan.
Di kantin udah rame banget, biasa. Kalau sudah istirahat gini, kantin gak pernah sepi. Jaemin dan Jeno mencari Renjun yang katanya sudah di kantin.
"Tumben lo main langsung ke kantin, si Echan mana?" Jeno duduk di kursi yang sudah disiapkan Renjun. Dia gak sendiri, ada Lucas, Mark juga Jungwoo.
"Belum kelar dia kelas nya. Tadi gue intip dianya malah tidur di belakang. Kan jadinya gue gak bisa kasih dia kode buat ke kantin." Ucap Renjun santai sambil meminum es jeruk yang sudah dia pesan.
"Jen, itu si Echan seriusan kembaran lo? Kok gak ada mirip-miripnya sih?" Tanya Lucas.
"Tau, beda aja sendiri mah." Jawab Jeno santai.
"Jen, pesanin dong. Siomay satu sama es teh." Jaemin malas pesan, udah rame soalnya.
"Lo aja dah yang pesan, gue mager juga ini. Samain sama lo." Jeno malah melemparkannya ke Jaemin.
"Ogah ah, rame. Ntar gue di digoda cewek gimana?" Jaemin dengan segala sifatnya.
"Yang ada lo yang sering goda cewek." Renjun ikut nimbrung.
"Lo aja deh Jen, mager banget ini." Jaemin masih maksa.
"Iya udah, gue mulu deh perasaan yang pesan. Duitnya mana?"
"Pake duit lo, hehehe."
"Kagak ada duit gue mah, ini duit nya si Echan, ntar dia gak makan." Jeno nolak buat bayarin pesanan nya Jaemin. Jeno dan Haechan selalu seperti ini, uang jajan pasti dipegang Jeno, karena kalau Haechan yang pegang, yang ada habis entah kemana.
"Echan mana sih? Padahal bel istirahat udah bunyi sejak tadi." Keluh Jaemin.
"Tau, Ka Karin mana bang? Tumben gak diajak makan juga." Renjun nanya ke Jungwoo.
"Oh iyaa, gimana bang perkembangannya? Udah ada kemajuan belum bang?" Tanya Jaemin antusias.
"Kemajuan pesat!" Lucas yang jawab, tak kalah semangat.
"Wah wah gimana tuh, ceritain dong." Renjun tampak kepo dan bertanya dengan polosnya. Suka dia nih kalau yang beginian.
"Zeus aja yg cerita langsung, gue juga mau dengar nih, masa cuma gue yang gak tau sedangkan Lucas tau." Mark juga nuntut Jungwoo buat bercerita. Jungwoo salah tingkah dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓)Arya Brothers | NCT
Fanfiction[✓] Completed [Brothership] Ini kisah Abang dan Adek. Doyoung dan Jungwoo. Putra-putra kesayangan orangtuanya. Bagaimana kisah mereka setelah berita paling memilukan datang menimpa mereka? "It's gonna be alright....."