[✓] Completed
[Brothership]
Ini kisah Abang dan Adek. Doyoung dan Jungwoo. Putra-putra kesayangan orangtuanya.
Bagaimana kisah mereka setelah berita paling memilukan datang menimpa mereka?
"It's gonna be alright....."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®
Jungwoo tiba di rumah sekitar jam 8 malam. Dia sempat kaget karena banyak kendaraan di halamannya. Dan dia mengenal salah satu kendaraan di sana.
"Assalamu'alaikum." Jungwoo masuk ke dalam rumahnya dan menunduk karena teman-teman Doyoung masih berada di rumah. Tadi Doyoung sempat bilang ke Jungwoo kalau teman-temannya bakalan ke sini, tapi tetap aja Jungwoo gak mikir bakalan seramai ini.
"Baru pulang Wu?" Tanya Jaehyun yang menyadari kepulangan Jungwoo. Dia menghampiri Jungwoo.
"Iya, si abang mana? Kok gak keliatan?" Jungwoo tidak melihat Doyoung duduk diantara teman-temannya itu.
"Di kamar, barusan masuk, mau istirahat katanya."
"Oalah oke bang. Btw, Bang Kun tumbenan murung? Ada masalah bang?"
Jaehyun agak majuan biar bisa lebih dekat sama Jungwoo, "Ada injun di kamar abang lo." Bisik Jaehyun.
"Lah kok ada Injun? Sejak kapan bang?" Jungwoo kaget dan balas berbisik, kayanya hal ini yang membuat Kun sedikit berbeda.
"Lo lihat sendiri aja deh, ajak dia ke atas biar enak ngobrolnya." Jaehyun gak tau jelasinnya bagaimana, makanya dia meminta Jungwoo untuk lihat sendiri.
Jungwoo mengangguk dan melangkah ke kamar abangnya. Dia menunduk hormat ketika ada teman abangnya yang meliriknya. Dia membuka pintu kamar utama dengan pelan, untung gak dikunci. Tak lupa Jungwoo kembali menutupnya. Dia melihat abangnya yang tiduran di kasur dan menghadap ke arah Jungwoo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Kamar utama Doyoung)
"Bang.." panggil Jungwoo dan langsung mendapatkan isyarat diam dari Doyoung. Abangnya itu menempelkan jari telunjuknya ke bibir.
Jungwoo terdiam dan seketika tersentak saat melihat Renjun tidur di samping abangnya dengan wajah yang bisa dibilang babak belur. Lebam dimana-mana, ujung bibirnya sobek.
