Dua Puluh Sembilan

781 69 1
                                    

Big Love from Me💕💕 Happy Reading 😁

®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®

Setelah berdiskusi dan merencanakan banyak hal, mereka mengakhiri pertemuan itu. Wooseok langsung pamit dan akan mengabari Jungwoo mengenai jadwal latihan. Setelah kepergian Wooseok, Jaehyun menyusul Mark yang tadi sempat berselisih paham sama ucapannya. Mark sekarang di lantai dua. Awalnya Jungwoo sama Lucas mau ikut, tapi melihat Jaehyun dan Mark sedang dalam mode serius, mereka akhirnya duduk aja di depan tv. Mereka membiarkan orang yang profesional untuk membujuk Mark kembali.

Jaehyun mendekati Mark yang bahkan tidak sadar dengan kehadiran Jaehyun. Biasa, anak itu sedang memainkan hp nya dengan serius. Psdahal kalau diliat-liat, ark cuma scroll twitter doang. 

"Masih marah nih sama gue?" Tanya Jaehyun yang membuat Mark menghentikan kegiatannya men-scroll timeline. Mark cuman diam.

Jaehyun duduk di samping Mark sambil menatap Mark, orang yang sudah dia anggap adiknya sendiri. Tatapan kasih sayangnya terlihat jelas dan nyata.

"Potensi tim basket lo buat menang itu besar Mark. Kalian punya ketua basket yang rela menahan egonya buat meminta bantuan. Gue tau banget siapa Wooseok, bahkan gue dulunya ragu buat mempercayakan tim basket sekolah kepada Wooseok karena sikapnya yang semena-mena. Tapi sekarang kayaknya gue bakalan mematahkan persepsi gue itu." Jelas Jaehyun serius namun lembut. Mark menatap Jaehyun tapi masih diam.

"Dan potensi yang ada dalam diri lo besar Mark. Gue gak mau waktu final nanti, tenaga lo udah habis duluan pas babak pertama. Meskipun nanti di babak pertama terdapat selisih poin, gue yakin lo bisa mengatasinya di babak kedua. Makanya gue sarankan lo buat masuk di babak kedua."

Mark masih diam. Bingung sebenarnya mau jawab dan bereaksi seperti apa.

"Coba lo pikirin lagi, kita lihat pas latihan nanti. Kalau lo masih berkukuh main dari babak pertama juga ga papa. Tapi lo harus janji sama gue, jangan paksain diri." Jaehyun memegang pundak Mark. 

"Serius bang?" Tanya Mark penuh harap.

"Iya, nanti kita rembukin lagi siapa yg main babak pertama sama kedua." Jaehyun tersenyum akhirnya bisa membuat Mark bicara lagi. 

Mark mengangguk antusias. Heran banget, kenapa Mark itu gak bisa marah sama Jaehyun. Kalau sama Johnny mah sering banget marah, ya walaupun ujung-ujungnya baikan lagi.

"Ke bawah gak Mark?" Tanya Jaehyun. 

"Ya sudah ke bawah aja." Mark bangkit berdiri. Jaehyun tersenyum tanpa sadar. Mark turun duluan, dia melihat Jungwoo dan Lucas yang sedang menonton film FTV siang.

"Ya elah gak ada film lain apa?" Tanya Mark yang ikut gabung duduk di sofa. Kedua sahabatnya itu sedang mode serius sambil menatap tv.

"Ini aja lagi seru." Lucas serius nonton. Film kesukaannya ini mah.

"Ya elah udah ketebak mah jalan ceritanya. Ganti deh, gossip kek atau apa gitu." Saran Mark.

"Sama aja Markudinnnn!!" Jungwoo menggeleng-gelengkan kepalanya.

Jaehyun juga sudah bergabung dengan mereka. Dia juga tersenyum melihat tingkah 3 orang di depannya.

Tak lama, Sejong keluar dari kamar. Matanya sedikit merah dengan lingkaran hitam di sekitar matanya. Tapi senyumannya mampu meluruhkan kelelahan di wajahnya.

"Lah ada Sejeong? Kirain gak ada orang kecuali Jungwoo." Jaehyun kaget ada Sejeong. Begitu juga sebaliknya.

"Astaghfirullah, kirain siapa." Kaget Sejeong. "Iyaa sejak tadi malahan." Sejeong ikut duduk di sofa bersama yang lain. Lumayan bisa nonton FTV juga.

(✓)Arya Brothers | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang