Tiga Puluh Enam

859 64 11
                                    

Big love from me  ❤❤ Happy reading guysss 💕💕😊

®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®

Doyoung sudah berada di kantor. Wajahnya tampak khawatir dan panik. Masalahnya tadi Taeil masih ada pas dia tinggal. Doyoung mencarinya ke seluruh ruangan yang ada di perusahaan, sampai rooftop pun dia periksa bersama Johnny.

Mereka juga mencari di sekeliling perusahaan, di toko-toko dekat kantor. Tapi tetap aja gak ada.

"Bang Taeil kemana sih?" Doyoung sudah putus asa. Soalnya mobil Taeil aja masih ada di parkiran.

"Mungkin di jemput sama teman atau kerabat bang Taeil kali terus lupa kabarin." Johnny masih berpikir positif.

"Semoga aja."

Doyoung menghembuskan nafasnya, dia sangat berharap kalau Taeil bakalan baik-baik saja.

'Kamu gak takut? Jangan heran kalau besok.... sekretaris kamu yang sangat luar biasa itu tidak muncul dihadapan kamu lagi.'

Ucapan Pranadipa tempo lalu terngiang begitu saja di kepala Doyoung. Dia berusaha menghiraukan pikiran negatif. Dia masih belum mau berprasangka buruk ke mertuanya itu. Meskipun hati kecilnya sudah berprasangka kalau ini perbuatan Pranadipa. 

"Kita lihat besok, kalau besok bang Taeil gak ada baru kita bertindak." Doyoung akhirnya mengambil keputusan.

"Udah Maghrib gak sih?" Tanya Doyoung membuka suara lagi.

"Udah, lo mau lembur apa pulang?" Tanya Johnny. "Gue gak bisa sampe malam soalnya, kasihan Mark di rumah sendiri."

"Gue harus pulang dulu." Jawab Doyoung masih terlihat khawatir dengan keberadaan Taeil.

"Sudahlah, Bang Taeil pasti baik-baik aja. Kita tunggu besok, sekarang lo istirahat aja." Johnny menenangkan Doyoung.

"Oke." Doyoung tampak pasrah, karena dia juga gak tau harus berbuat apa. Mau lapor polisi juga belum 1x24 jam.

Mereka pun segera keluar dari kantor. Tapi sebelum itu tadi Doyoung shalat dulu di mushola perusahaannya. Mereka sama-sama ke parkiran.

"Jangan pikirin yang macam-macam. Doa aja bang Taeil besok muncul." Ucap Johnny sebelum dia masuk ke dalam mobilnya.

Doyoung pun masuk ke dalam mobilnya. Dia berusaha berpikir positif. Semuanya akan baik-baik aja. Taeil mungkin saja tadi buru-buru pulang pake taksi atau dijemput sama keluarganya yang lain. Yah, semoga aja.

Adek

Abang dimana? Katanya mau jemput
18.45

Doyoung menepuk dahinya spontan. Hampir aja dia lupa. Kalau lupa bisa berabe nyampe rumah. Gara-gara panik, dia hampir melupakan janjinya ke Jungwoo.

Iya ini lagi otw. Tunggu di sana, jangan kemana-mana
18.48

Doyoung langsung tancap gas menjemput adiknya. Melupakan sejenak masalah kehilangan Taeil beberapa jam yang lalu. Adiknya lebih penting sekarang.

Jalanan sedikit macet karena jam-jam pulang kerja. Hirau pikuk suara mobil dan motor menambah kesan berisik di sore hari ini.

Mobil Doyoung sampe sejam kemudian, karena macet yang begitu parah. Untung aja Jungwoo gak marah. Doyoung baru sadar kalau Jungwoo masih sama teman ceweknya. Dan kayanya Doyoung masih ingat sama cewek itu.

"Sorry nih lama, macet." Ucap Doyoung. Dia juga masuk ke dalam toko, sengaja karena mau beli sesuatu dulu sebelum pulang. Tokonya bertingkat dua, lantai satu toko makanan dan segala keperluan alat tulis, sedangkan lantai dua baru toko buku. Jungwoo dan temannya juga berada di lantai satu, menikmati bubble tea dan cemilan yang mereka pesan.

(✓)Arya Brothers | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang