Dua puluh satu

922 83 3
                                    

Hari H pernikahan 💒.

Jantung Doyoung rasanya mau lepas hari ini. Dia sudah berusaha tenang, tapi tetap aja rasanya beda. Hari ini dia akan melepas masa lajangnya. Doyoung benar-benar belum menyangka bakal menjadi suami dari seorang perempuan yang dia kenal kurang dari 3 bulan. Dia masih berpikir apakah dia bisa menjadi imam yang baik untuk istrinya. Seperti almarhum ayahnya yang selalu sayang dan mampu menjaga bunda, Jungwoo dan dirinya.

Begitupun dengan Sejeong, dia gugup bercampur bahagia. Iya benar, dia bahagia bisa memiliki pria yang walaupun dia baru kenalan 3 bulan, tapi dia sudah melihat hampir semua sifat calon suaminya.

"Kak Se cantik banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Se cantik banget." Jisung menemani kakaknya di ruangan pengantin.

"Jangan gitu deh dek, malu tau."

"Malu tapi aslinya deg-deg an, ya kan?" Jisung.

"Teman-teman kamu ke sini juga?" Tanya Sejeong.

"Iya sih katanya, mereka pada bolos."

"Ka Doy, kamu udah liat belum?" Tanya Sejeong penasaran.

"Ciee udah kangen aja, sabar kak."

"Bukan gitu, mau tau aja."

"Nih aku tadi ketemu, ada fotonya."

"Mana?" Sejeong kayanya ga sabar liat Doyoung.

"Subhanallah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Subhanallah." Pipi Sejeong bersemu merah hanya melihat foto Doyoung doang.

"Aduh ga usah ditatap lama-lama, sebentar lagi juga sah."

Sejeong menarik nafasnya, gugup kembali menyerang dirinya. Padahal baru 3 hari yang lalu ketemu Doyoung dan makan bareng sama sahabat-sahabatnya, tapi dirinya sudah sekangen itu sama Doyoung. Sejeong ga tau, apakah Doyoung mendengarkan ucapannya soal libur kerja, tapi yang penting dia sudah berusaha mengabari Doyoung.

"Haloooo kak." Haechan nongol dari balik pintu.

"Haloo om." Haechan juga menyapa papanya Sejeong dan Jisung.

"Mau ngabarin, ijab qabulnya udah mau dimulai. Bang Doy, eh pengantin pria sudah menunggu di luar."

Sejeong makin gugup. Pranadipa dan Jisung berdiri dan berjalan bersamaan mengiring Sejeong ke tempat ijab qabul.

(✓)Arya Brothers | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang