Sudah seminggu orangtuanya di Kanada dan belum ada kabar kapan mereka bakalan balik. Jungwoo sudah sering nanya ke Bunda lewat vidcall tapi Bunda belum tau tepatnya kapan. Nanti di kabarin kalau sudah pasti.
"Adek nanti pulang jam berapa?" Tanya Doyoung yang hari ini libur karena dosennya gak bisa datang.
"Sore paling, nanti ada latihan basket." Jungwoo memakan sandwich yang dibikin Doyoung untuknya. Seminggu ini Doyoung rela bangun pagi hanya untuk membuat sarapan dan membangunkan adeknya itu.
"Ya sudah, kalau pulangnya malem, telpon Abang aja, ntar Abang jemput."
"Bang Doy kalau gitu antar adek ke sekolah ya, capek nih naik bis." Mulai dah manjanya.
"Iya deh, Abang siap2 dulu. Habisin sandwichnya." Doyoung ke dalam kamarnya buat siap-siap dan mengambil kunci mobil.
Saat mengunci pintu, Doyoung dapat pesan dari Bundanya.
"Bunda sama ayah pulang hari ini, jangan bilang-bilang adek ya biar surprise. Miss you mysoon❤️"
Doyoung tersenyum senang. Akhirnya orangtuanya pulang hari ini.
"Abang kesurupan ya? Kok sejak tadi senyum-senyum mulu? Takut ih!" Jungwoo bergidik ngeri liat Doyoung yang sejak tadi senyum-senyum.
"Enak aja Abang dibilang kesurupan. Itu seatbeltnya pasang."
"Bang, ntar makan malam pesan aja ya bang. Kasihan Abang masak mulu." Jungwoo jadi gak enak, dia gak pernah masak malahan.
"Oke, ntar kita party. Bilang aja ke Abang mau makan apa, ntar kita pesen."
"Tapi pakai duit Abang, uang adek habis kemaren beli buku olimpiade."
"Lah beli buku lagi? Kok Abang gak liat bukunya?" Tanya Doyoung penasaran.
"Ya..itu...itu...a adek tinggal di loker bang." Jungwoo mendadak gugup ngomong sama Doyoung.
"Oh gitu, ya sudah. Tenang aja. Kalau capek latihannya pulang aja, telpon abang, oke?" -Doyoung.
"Adek masuk dulu, makasih bang udh anterin. Daa, hati-hati bawa mobil." Jungwoo langsung masuk ke dalam sekolahnya. Tadi hampir saja, akhir-akhir ini uang nya habis bukan karena beli buku, melainkan dipalak oleh Wooseok dan gengnya.
"Wassup zeuusss," sapa Mark yang baru datang.
"Tumben gak telat Mark." Jungwoo bangga liat sahabatnya akhirnya datang lebih awal.
"Oh iya doong, kan gue mau---"
"MARK LOE BERSIHIN KELAS SEKARANG SEBELUM YANG LAIN DATANG!" teriak Yeri dari pintu. Galak amat woii.
Jungwoo menahan tawanya. Gila aja si Mark baru datang udah disambut sama nenek lampir.
"Mampus lu," bisik Jungwoo. Mark mendengus kesal, ya kemaren dia lupa piket, makanya Yeri selaku ketua kebersihan kelas marah-marah.
Di kelas seperti biasa, tidak ada yang istimewa kalau guru sudah ada di dalam kelas, menerangkan pelajaran. Palingan murid2 rajin akan mendengarkan dan sesekali mencatat omongan guru, kalau yang males mah palingan tidur dan pura-pura dengar. Seperti Lucas.
Jam istirahat, Mark dan Lucas duluan ke kantin. Jungwoo mau ke toilet dulu. Tapi di toilet dia malah dikunci dari luar. Mana toilet yang dia pakai jarang dilalui orang.
Jungwoo menggedor-gedor pintu tersebut, dia pikir pintunya kehambat sesuatu makanya ga bisa kebuka. Tapi tetap aja gak mau kebuka, meskipun digedor-gedor.
"Siapapun di luar, bukain pintunya dong. Ada orang nih di dalem!" Teriak Jungwoo berharap ada yang dengar.
"Siapapun woii bukain pintu!!!" Teriak Jungwoo lagi. Suara Jungwoo dibuat sekeras apapun, tetap aja lembut. Mana ada yang bisa dengar coba.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓)Arya Brothers | NCT
Fanfiction[✓] Completed [Brothership] Ini kisah Abang dan Adek. Doyoung dan Jungwoo. Putra-putra kesayangan orangtuanya. Bagaimana kisah mereka setelah berita paling memilukan datang menimpa mereka? "It's gonna be alright....."