Happy reading guys 💚💚
Johnny dan Jaehyun sama-sama keluar dari ruangan Dokter Rayhan. Mereka kembali ke depan ruang UGD dengan murung, sahabat-sahabat mereka yang lain masih setia menunggu. Jaehyun menunduk, begitu juga dengan Johnny. Mereka kompak untuk tidak saling membuka suara. Sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Tak lama pintu UGD terbuka, beberapa perawat mendorong brankar yang di atasnya ada Mark, dalam kondisi sudah sadar. Mark tersenyum kepada Johnny dan yang lainnya. Mark akan melakukan tes rontgen terlebih dahulu dan akan dipindahkan ke ruang rawat inap sampai hasil tes nya keluar. Dokter tadi juga sudah menjelaskan kepada Johnny kalau hasil tes nya akan segera selesai hari ini juga, sehingga Mark dapat pengobatan lebih cepat.
Johnny menemani Mark ke ruang radiologi. Teman-temannya yang lain masih menunggu, ada yang di kantin rumah sakit, ada juga yang menunggu di lobby. Jaemin gak ikut ke kantin rumah sakit bareng yang lain, dia memilih menemani sang Abang yang masih terlihat murung. Yah meskipun sudah lebih tenang sih dari sebelumnya. Jadi posisinya sekarang Jaehyun duduk diantara Jaemin dan Doyoung.
"Dokter bilang apaan Jae?" Tanya Sejeong pelan.
"Kemungkinan besar cedera ACL, kalau iya bakalan dioperasi jalan terbaiknya." Ungkap Jaehyun. Doyoung, Ten, Kun, dan Taeyong mendengarkan informasi yang disampaikan oleh Jaehyun dengan tenang.
"Separah itu?" Tanya Ten yang ikut mendengarkan obrolan mereka.
"Dalam kasus cedera ACL sendiri memang bagusnya di operasi, takut cederanya makin parah." Jelas Jaehyun sambil menerima botol minuman dingin dari Taeyong.
"Terus kalau dioperasi, cederanya bisa sehat?" Tanya Kun penasaran.
"Ya enggak langsung sehat juga, perlu rehat minimal 6-9 bulan biar sembuh. Dan itupun gak boleh ngelakuin pekerjaan yang berat-berat." Jaehyun tau itu semua karena temannya dulu pernah mengalami nasib yang sama kaya Mark. Dan bahkan temannya Jaehyun dulu tidak pernah bermain basket lagi.
"Semoga aja Mark ga apa-apa." Sejeong memberikan harapan dan doa buat kesembuhan Mark.
"Iya aamiin." Balas semuanya.
"Oh iya..." Doyoung mau ngomong tapi digantung. Dia menatap Sejong sambil meminta Sejeong untuk ngeluarin sesuatu dari tas kecilnya.
"Nih handphone lo ketinggalan tadi di GOR." Doyoung ternyata memberikan hp Jaehyun yang tadi dia amankan karena ketinggalan.
"Thanks bang." Jaehyun saja baru sadar kalau handphone nya ketinggalan.
"Btw, hp lo sejak tadi getar mulu. Gue awalnya mau angkat, tapi gak enak dari pacar lo soalnya." Doyoung.
Jaehyun langsung membuka hp nya. Benar saja, kalau sudah ada panggilan tak terjawab dari Yerin, bahkan Joy juga nelpon, sahabatnya Yerin.
Jaehyun mengusap mukanya pelan dan segera menghubungi balik pacarnya itu. Tak lupa dia juga berdiri , mencari tempat yang nyaman buat telpon. Ada perasaan gak enak karena dia sudah hampir seminggu ini gak pernah ketemu maupun chattingan.
Jaehyun menunggu sambungan itu terhubung.
Terhubung!
"Halo assalamu'alaikum. Kamu tadi nelpon aku ya? Maaf hp nya tadi ketinggalan...."
"Jae aku mau minta putus."
Belum juga selesai Jaehyun menjelaskan situasinya sekarang dan dia malah mendengarkan kalimat yang benar-benar gak pernah terbersit di dalam pikirannya.
Jaehyun jelas kaget dan shock, dia bahkan mencari sandaran karena gak kuat dengan semua yang dia lalui hari ini.
"Kenapa Yer? Kamu lagi banyak pikiran ya?" Suara Jaehyun melunak, tapi tetap terdengar bergetar. Jaehyun orangnya emang se soft itu, dan dia gak akan pernah marah atau kesal sama siapapun, apalagi kepada Yerin.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓)Arya Brothers | NCT
Fanfiction[✓] Completed [Brothership] Ini kisah Abang dan Adek. Doyoung dan Jungwoo. Putra-putra kesayangan orangtuanya. Bagaimana kisah mereka setelah berita paling memilukan datang menimpa mereka? "It's gonna be alright....."