Lima Puluh Tiga

816 70 4
                                    

Big love from me ♥️ Happy Reading 💕

Part sebelum ending

®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®

Tiada ku sangkaaaSejak detik ituuKau membuka pintuuuJalan di hatikuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiada ku sangkaaa
Sejak detik ituu
Kau membuka pintuuu
Jalan di hatikuuu.....

Kerjaan anak dreamis nih jangan ditanya lagi. Mereka malah sibuk ngerusuh di pinggir lapangan. Di sana ada Sejeong yang lagi duduk bareng mereka. Haechan dan Renjun jadi biduan bagian nyanyi,  Jeno dan Mark bagian gendang, Jaemin bagian joget kagak jelas jadi manusia ambyarr, Jisung dan Chenle yang heboh sambil mengibas-ngibaskan duit kertas 20 ribu sampe 100 ribu. 100 ribu udah pasti uangnya tuan muda baby Chenle. Sejeong hanya bisa menahan malu sambil menikmati suara echan dan injun yang lumayan sopan masuk ke telinga walaupun nadanya dibikin koplo sekaligus.

"Eh eh ini bocah-bocah pada masih di sini, kagak pulang?? Besok ujian!" Suara Taeyong berhasil menarik perhatian mereka. Taeyong dan Johnny langsung gabung bareng mereka.

"Yah bang, kan kita juga mau lihat sampe akhir, katanya nanti acara puncaknya bakalan ada smokebomb. Terus kan bang Mark masih tampil, kita kan juga mau liat." Haechan memberikan tatapan memohon kepada abangnya. Dia menghentikan nyanyiannya dan duduk di samping Renjun.

"Ya nih bang, boleh kan, kita udah belajar kok buat ujian besok, abah juga ngizinin." Renjun juga memohon.

"Iya nih bang, siapa tau kita menang. Kan tadi kita tampil juga sekalian lomba." Chenle juga mau lihat sampai akhir.

"Lah kan kalian diundang bukan ikutan lomba."

"Masa??" Renjun membulatkan matanya.

"Dapet duit kan kalian?"

"Dapat."

"Nah itu artinya diundang buat tampil."

"Anyingg dikadalin kita kirain lomba." Renjun dengan mulutnya.

"Junaa, language please." Tegur Johnny.

"Ya udah sampe bang Mark selesai nanyi, terus kita balik. Deal?" Tawar Jaemin mengambil solusi jalan tengah.

"Deal!" Jawab dreamis serentak. Mereka kembali ribut, memecah kesunyian.

Taeyong, Johnny, serta Sejeong hanya bisa geleng-geleng kepala. Mereka bertiga duduk agak jauhan dari anak-anak dreamis. Pembicaraan orang dewasa gak baik didengar oleh bocah-bocah.

"Mas Doyoung mana?" Tanya Sejeong yang mengatur ekspresinya biar tidak keliatan gugup ataupun antusias.

"Ada di mobil lagi tidur. Mau temenin dia?" Goda Taeyong.

"Bukan gitu.."

"Ga papa kali, sekalian ajak makan gitu. Sumpah ya tadi dia hampir kelupaan minum obat." Taeyong mulai memancing buat menjalankan rencana mereka hari ini.

(✓)Arya Brothers | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang