Tujuhbelas

653 25 1
                                    

"kita pulang ke rumah"

Leonar bersih keras, ia benar-benar ingin membawa Neira pulang hari ini juga, tidak ingin lagi wanitanya menangis sendirian di dinginnya malam, tidak ingin lagi membiarkannya dalam kesepian.

" Aku tidak ingin, jadi tolong antarkan aku ke kosan"

Neira mendengus kesal, entah kenapa kehadiran Leonar dan kata-katanya benar-benar membuatnya sangat tidak suka, walaupun ia berusaha keras untuk menerima pria ini sebagai suaminya semakin ia memaksakan itu, semakin ia sangat terluka.

" Nei... Kita sudah menikah, harusnya kita satu rumah"

"Sudah aku bilang aku tidak mau titik gak ada koma" Neira membuang pandangannya keluar jendela mobil, merasa jengah dengan Leonar, ia bukan sebuah boneka yang dapat di mainkan di mana saja, dibawa kemanapun akan diam juga.

Suara ponsel milik Leonar menghentikan perdebatan mereka, masagge itu di baca Leonar dalam diam.

" Hota, turunkan aku di kantor anak cabang satu" perintah Leonar pada Hota yang sedari tadi diam tidak ingin mencampuri perdebatan antara keduanya.

" Baik sir.. Tapi Nona Neira saya antar ke rumah anda? "

"Tidak,, aku bilang tidak" Neira menyela sebelum Leonar menjawab.

" Pastikan istriku baik-baik saja, beberapa hari aku akan ke papua"

" Anda baru saja pulang dari Amerika, mau pergi lagi ke papua, tidakkah anda butuh liburan dan berbincang dengan Nona Neira?"

Leonar melirik Neira yang masih melihat keluar jendela, apa kata Hota tidak pernah ada di benaknya, semenjak ia menikah dengan Neira ia bahkan tidak pernah berlibur, berbincang panjang lebar dan leluasa dengannya, kesibukannya pada pekerjaan membuatnya mengabaikan hal terpenting dalam bisnis, rumah tangga atau apapun itu apalagi kalau tidak Komunikasi.

Leonar meraih tubuh Neira dalam dekapannya membuat wanita ini sulit bergerak walau ia berusaha melepasnya

" Diamlah kalau tidak ingin aku menelanjangimu di depan Hota"

Asy... Kenapa kata-kata itu begitu saja meluncur dari mulut Leonar, membuat dirinya sendiri risih melihat Hota yang senyam senyum di depan sana. Tapi itu sukses membuat Neira diam dalam posisinya.

" Apa kamu begitu membenciku sehingga tidak ingin pulang kerumahku? "

Tidak ada jawaban, hanya tatapan mereka bertemu cukup lama.

" Apa kamu tidak ingin aku mengerti apa yang kamu mau?"

Leonar mengeraskan rahangnya, baru kali ini ia memperlakukan wanita dengan menggunakan perasaannya, perasaan yang tidak dia mengerti, perasaan yang tidak ingin kehilangan.

" Biarkan aku pulang ke kosan" Ucap Neira membuat Leonar melepaskan tubuh wanitanya dengan begitu kecewa, rasanya ini lebih menyakitkan daripada kehilangan tender puluhan milyar.

" Hota, turunkan aku disini"

Mendengar itu, Hota menepikan mobil untuk menyetujui permintaan sang bos, pria itu terlihat murung saat turun dari mobil, tapi ia pandai dalam menyembunyikan perasaannya lewat sikap dinginnya.

Terlihat dari spion Leonar masuk dalam mobil sport milik salah seorang bodyguardnya saat Hota kembali melajukan mobilnya.

--**---**,,**---

Leonar melampiaskan kekecewaannya pada pekerjaan, bahkan ia hanya tidur selama tiga jam dalam sehari semalam.

Ia tidak pernah seperti ini, seorang wanita yang sudah membalikkan dunianya selalu menolaknya, bagaimana caranya ia mendapatkan hati wanitanya itu.. Bagaimana?

Padahal selama ini dia yang selalu menolak wanita-wanita itu, apakah ini karma? Toh wanita-wanita itu tidak masuk dalam standarnya, standar kesopanan tentunya.

Ada apa dengan Neira, apakah ia masih mencintai Andreas dan ingin kembali padanya, tapi mana mungkin itu, apakah ia tidak tahu pernikahan yang terjadi di keluarga Pranata?

Memikirkannya membuat Leonar benar-benar gila, tentang perasaan siapa yang tahu itu.

Apakah setiap pernikahan membutuhkan cinta untuk mengaitkannya, bahkan orang-orang indonesia terdahulu banyak yang menikah dengan tidak ada dasar cinta (ia pernah bercakap dengan seorang pegawainya yang mengajukan pensiun karena umurnya sudah lanjut, dari sana ia tahu itu)

Leonar memulai meetingnya dengan seorang klien dari Australia, Edward maulana..ia seperti pernah mendengar nama itu entah di mana.

Tbc....

TOUCH MY HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang