2

1.4K 38 0
                                    

-- Dua bulan lalu --

Leonar sungguh tidak percaya kalau mamanya akan mengirim seorang wanita lagi ke anak cabang perusahaan yang sedang dikelolanya.

Wanita tersebut begitu genit, berani menggoda Leonar dengan naik keatas meja kerjanya dan membuat sebagian dokumen diatasnya berantakan, ia mengusir mentah-mentah wanita tersebut. Apakah sang mama masih waras untuk menjodohkannya dengan wanita-wanita sableng ini.

" Hotaa!!!! " Teriak Leonar sebal, ia membanting dokumen ditangannya diatas dokumen lain yang berserakan di meja gara-gara wanita yang baru diusirnya tadi.

Kepala Hota menyembul dari balik pintu ruang kerja Leonar. Melihatnya, Leonar benar-benar tidak mood lagi untuk berada lama di kantor anak cabang ini.

" Ya sir, anda memanggil saya"
Wajah Hota seolah tak bersalah mendekatinya.

" Kamu!! Jangan lagi memberi izin wanita-wanita itu masuk keruanganku" Wajah Leonar memerah menahan amarah.

" Itu permintaan dari mama anda " Takut-takut Hota menyatakan hal tersebut.

Brak!!!  Leonar memukul meja kesal.
Hota agak terkejut mendapat respon seperti itu. Bukankah pria itu hanya akan marah dan segera melupakan kalau sudah ada satu lagi wanita yang diusirnya dari ruangannya.

" Kamu orangku atau orangnya mama hah! " Leonar menatap tajam wajah Hota.

" Selesaikan hal yang mendesak disini, aku akan kembali ke kantor pusat" Melewati Hota yang masih terdiam, Leonar sejenak berhenti di belakangnya

" Ingat!.. Jangan biarkan wanita-wanita itu menggangguku "  sekali lagi ia mengingatkan.

" Tapi, nyonya besar tidak akan berhenti, sebelum anda memutuskan menikahi salah satu dari wanita-wanita itu sir "

Blam!!! Suara pintu dibelakang Hota,
Pria muda ini mengelus dadanya dan dengan tergesa menyusun dokumen-dokumen yang berada di meja bosnya.

Dengan pikiran campur aduk, Leonar meninggalkan kantor anak cabang tersebut menuju kantor pusat, kalau terus seperti ini ia bahkan tidak akan pernah bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tenang, apalagi Hota terus saja membantu sang mama dengan mengizinkan wanita-wanita itu masuk ke ruangannya dimanapun ia berada. Ach...mama, Kenapa juga harus terus ikut campur soal wanitanya, apalagi sebagian besar wanita yang dikirim oleh sang mama benar-benar kelewatan.

Leonar memarkir mobilnya, buru-buru melangkah ingin segera sampai di ruang kerjanya, tapi ia berhenti melihat sesosok wanita memakai seragam setelan kerja staff khusus keluar dari lift seorang diri, ada selintas pikiran dibenaknya, dengan cepat ia meraih lengan wanita tersebut.

" Maaf, anda siapa? Tolong lepaskan!  Saya sedang terburu-buru" ucap wanita tersebut berusaha menarik tangannya.

" Diamlah dan ikuti saja perintahku!" Tidak ingin melepasnya, Leonar segera membawanya menuju parkiran khusus mobilnya.

"Siapa namamu?"

Wanita tersebut tidak menjawab pertanyaan Leonar, ia menatap penuh curiga padanya. Sepertinya ia tidak tahu siapa dirinya di perusahan pusat GSN ini.

"Apa yang anda inginkan?" Wanita ini malah bertanya balik padanya tapi langkahnya terus mengikuti kemana perginya Leonar, mungkin kalau tidak seperti itu tangannya akan kesakitan karena pria ini sepertinya tidak akan melepasnya.

"Aku atasanmu, dan ini lebih penting dari urusanmu hari ini"

Leonar memasukkan wanita tersebut dalam mobilnya dengan menekan kepalanya, dengan sekali hentak tangannya mengambil id card yang tergantung dileher wanita itu sehingga ia terkejut karenanya.

TOUCH MY HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang