Entahlah......
Hati ini sungguh benar ragu,
Dan itu sungguh membelenggu,
Mengekang kebebasan yang merengkuhku melewati langkah kakiku.***********************************
Leonar menyusut peluh di keningnya, merasa gerah padahal ruang kerjanya full Ac, sudah sehari semalam ia melewatkannya di Cina, pekerjaannya hampir selesai, tapi ia menyuruh Hota membatalkan tiket pesawat untuk pulang esoknya.
pikirannya benar-benar tidak ditempatnya. Apakah menikahi Neira adalah keputusan yang tepat baginya, bagi langkah yang ditempuhnya selama ini untuk menjalani hidupnya.
" Anda tidak tahu siapa saya, dan tidak bertanya tentang saya" Ucapan Neira terus berputar diotaknya usai ijab qobul dilaksanakan.
Waktu itu sebelum Leonar membawa Neira pulang ke rumah, ia menghubungi Hota, menyuruhnya untuk mencari tahu tentang siapa Neira sophie elliera.
Ia berstatus masih singgle dan tidak punya suami, hidup sendiri setelah kecelakaan pesawat yang merenggut nyawa kedua orangtuanya ketika hampir menyelesaikan kuliahnya di Amerika. Informasi itu cukup bagi Leonar untuk menikahi Neira.
Tapi ternyata bahkan itu saja tidak cukup bagi Leonar setelah wanita yang dinikahinya itu menolak untuk pindah kerumahnya, jadi ia mencari tahu lebih banyak tentang wanita tersebut dan menyuruh beberapa body guard melindunginya dari jauh.
Leonar mendesah panjang, ia bersandar dan mengusap wajahnya dengan dua tangannya, baru kali ini ia ditolak oleh seorang wanita dan itu adalah istrinya sendiri, bukankah aneh bila wanita itu menolak tanpa alasan apapun dan Leonar tidak pernah tahu dari Neira sendiri alasan apa sehingga ia benar-benar tidak menyukai dirinya.
Seorang laki-laki mirip sekali dengan Leonar memasuki ruangannya tanpa salam. Mengenyahkan lamunannya jauh di ujung benaknya.
Hirosi yuki, ialah si sulung keluarga Liam, kakak kandung Leonar, ia menetap di cina setelah menikah dengan Seila Haruka, putri dari salah satu wali kota cina dengan cara dijodohkan.
" Kenapa kamu tidak menghubungiku?" Leonar tidak suka dengan kedatangannya yang tanpa pemberitahuan.
" Aku sengaja kesini untuk menemui adikku, bukan Ceo GSN yang harus membuat janji temu terlebih dulu"
Hirosi menghempas tubuhnya disofa dan duduk disana dengan posisi senyaman mungkin.Leonar mengerutkan dahinya melihat tingkah sang kakak yang tidak biasanya yang begitu tegas seperti seorang pimpinan bila bertemu dengannya, tapi kali ini ada yang berbeda.
" Kamu kesini karena mama yang memintamu?" Mau tak mau Leonar meninggalkan pekerjaannya dan duduk bersama Hirosi, mungkin sang mama menghubungi Hirosi untuk menemuinya disini kalau tidak, tak mungkin tiba-tiba Hirosi datang tanpa pemberitahuan karena ia tidak pernah mengumumkan kedatangannya di Cina.
Hubungan keluarga mereka merenggang saat Leonar pergi tidak ingin mewarisi sebagian usaha keluarga Liam. Tapi mama Anggela terus saja berusaha mempersatukan mereka kembali dengan cara apapun yang menurutnya baik untuk keutuhan keluarga mereka.
"Tidak, bukan mama. Aku sendiri yang ingin kesini "
Hening diantara keduanya, Leonar menangkap keletihan di pancaran mata Hirosi
" Kamu belum menyerah untuk bertahan di perusahaan Liam dan menjadi boneka mereka" Ada getir tersalur dari nada ucapan Leonar." Itu keluarga kita Leo, aku tidak bisa lepas dari itu" Tersirat jenuh yang mendalam dari Kata-kata Hirosi.
Menikah dengan dijodohkan dan meninggalkan Ayunia sungguh Hirosi terlalu bodoh. Ayunia, gadis kecil dari keluarga sederhana, bukan keluarga pengusaha dan papa Liang tidak menghendaki mereka bersama hingga Hirosi harus terjebak dalam pelukan Frentina, seorang wanita yang menjadi pelariannya atas sikap arogan sang papa demi menyelamatkan Ayunia dari kekejaman sang papa, dan akhirnya Hirosi setuju untuk menikah dengan wanita pilihan papa demi menghindari tujuan kejam Frentina atas dirinya dan keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH MY HEART
General FictionKata orang pernikahan adalah hal yang sakral, ikatan yang suci untuk menyatukan hati dan jiwa dua insan. Tapi apa kata Leonar membuat hati Neira benar-benar kehilangan tautan. Ia tidak ingin pulang kerumah pria itu setelah dengan seenaknya menikahi...