Sudah satu minggu lebih Leonar tidak menjejakkan kakinya dirumah kosan Neira, dikantor-pun tidak nampak batang hidungnya yang mancung itu memasuki ruangan divisi keuangan dan menemui pak Wint.
Gadis ini termangu memandangi makanan yang tertata di meja sudah dingin, mana mungkin pria tersebut datang hanya sekedar untuk makan disetiap sabtu seperti yang dijanjikannya. Terbukti sudah hampir jam 10 pagi, namun orang yang ditunggu Neira tidak muncul atau menghubungi lewat telfon.
Menghela, hati Neira begitu sakit teringat perkataan Leonar kalau pernikahan mereka adalah permainan. Lantas tidak seharusnya ia mengharap banyak tentang hubungannya dengan orang nomer satu di tempat ia bekerja
Menutupi makanan dimeja dengan tudung, Neira segera membersihkan diri memutuskan untuk jalan ke mall, berniat menghilangkan rasa galau yang tiba-tiba seperti puting beliung menerpa setiap rerumputan kecil yang mulai tumbuh dihatinya, membuatnya mati seketika.
Kebisingan mall mulai memenuhi pikiran Neira yang benar-benar kalut, membawa langkahnya yang penuh ragu untuk tetap menikmati kebisingan yang benar-benar membuatnya semakin sesak.
"Neira.. Benarkah ini kamu?" Seorang laki-laki menahan lengannya saat langkahnya ingin memasuki toko buku, tempat satu itu adalah faforit Neira selama ini jika ia mengalami krisis hati atau dilema pikiran.
Laki-laki itu mengenakan setelan mahal dengan pin dibagian dada kirinya. Tatapan itu masih dikenalnya.
ANDREAS.... Pria yang telah meninggalkannya sepihak, tanpa kabar, tanpa alasan, tanpa penjelasan, tepatnya enam bulan lalu ia pergi seperti hantu tanpa bekas sedikitpun, dan sekarang pria itu berdiri didepannya seperti orang yang tidak bersalah.
"Maaf. Anda salah orang" Neira melepas pegangan tangan Andreas dari lengannya, tidak ingin berkata apapun selainnya, kekecewaan yang tak terlampiaskan dulu benar-benar menyayat hatinya, rasa itu masih ada dan dengan melihat Andreas lagi, rasa tersebut benar-benar membuatnya semakin hancur berkeping.
Kenapa harus sekarang mereka bertemu, disaat Neira sudah menjadi milik lainnya, itu menjadikannya merasa begitu sakit, tidak hanya dihatinya tapi diseluruh inci badannya.
"Nei... Maafkan aku" Ucap Andreas ketika Neira buru-buru meninggalkannya, ia mencoba menahan kepergian wanita itu, tapi berkali-kali Neira menyangkalnya kalau Andreas salah orang.
Neira menuruni anak tangga exkalator mall dengan tidak sabar, pikiran dan hatinya benar-benar kacau. Pegangan dihatinya seolah hancur porak poranda dengan sendirinya, apakah ia sendiri yang merasakan hal tersebut. Benar-benar sakit rasanya.
Ingin sekali dia menemui Leonar, bahkan saat ini ia sudah berada didepan gedung perkantoran GSN, tapi langkahnya malah berakhir di ruangan arsip yang dingin. Ia bahkan tidak ingin melihat pria yang sudah menikahinya itu, kalau pria itu tidak dengan tiba-tiba mengikatnya dengan pernikahan mana mungkin Neira berlari menghindari Andreas yang sungguh ia harapkan untuk kembali bertemu dengannya dan melanjutkan hubungan cinta mereka.
Kedua kaki Neira bergetar, tangannya menutup pintu ruang arsip perlahan, tubuhnya luruh dan tangisnya-pun pecah dalam keheningan.
-----**---**,**---
Sabtu yang sungguh penuh dengan pekerjaan.
Leonar bahkan tidur di kantor tadi malam. Ia tidak sempat ke rumah kosan Neira untuk menghabiskan sarapan yang disiapkan istrinya itu seperti sabtu-sabtu sebelumnya, atau menemuinya barang bercakap sebentar.
Kesibukan pekerjaan di minggu ini benar-benar padat. Leonar mengacak rambutnya yang basah oleh air mandi, beruntung ia menyiapkan kamar tidur pribadi lengkap dengan kamar mandi di ruangannya sendiri, kalau tidak tersedia itu, ia tidak akan bisa menyelesaikan pekerjaannya bila harus pulang pergi kantor rumahnya, itu sama saja akan membuang waktunya dan tidak memberinya cukup waktu untuk istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH MY HEART
General FictionKata orang pernikahan adalah hal yang sakral, ikatan yang suci untuk menyatukan hati dan jiwa dua insan. Tapi apa kata Leonar membuat hati Neira benar-benar kehilangan tautan. Ia tidak ingin pulang kerumah pria itu setelah dengan seenaknya menikahi...