15

736 26 0
                                    

" Aku yang ada perlu denganmu" Andreas beralih pada Neira tangannya terulur ingin membantunya membawakan barang-barang di tangan wanita itu.

" Apa yang kamu inginkan?" Neira berlalu membuka pintu rumah dengan kunci ditangannya membiarkan tangan Andreas menggantung diudara, segera memasukkan barang-barangnya dan kembali keluar.

"Kamu tidak membolehkanku masuk?" Andreas masih berdiri di tempatnya dengan tatapan tak percaya kalau ia diabaikan.

" Katakan saja disini" Neira menatap Andreas, ia tidak ingin mengundang laki-laki itu masuk seperti halnya ia tidak ingin lagi mengurai rasa yang sudah dibunuhnya dan dikuburnya dalam.

Agak tidak sabar Andreas menarik tangan Neira. Ia tidak ingin mendengar ketidak ramahan wanita ini menyambutnya.

" Aku ingin kita bersama lagi Nei!!.. seperti dulu" wajah Andreas terlalu dekat bahkan Neira dapat mendengar nafas laki-laki ini yang menderu.

" Lepaskan Ndre... " Suara Neira terdengar ketika Andreas meraih pinggangnya. Pria ini tidak memperdulikan itu, ia inginkan Neira yang dulu yang jadi miliknya seorang.

" Lepaskan!!.. " Teriak Neira yang tidak dipedulikan Andreas, ia berontak.

" Tidak! Sebelum kamu mengatakan menerimaku kembali"

" Maaf.. Bukannya dia minta padamu untuk melepasnya" Suara itu milik Hota, ternyata pria muda itu masih tetap ditempatnya tanpa bergeming, membuat Andreas melepaskan dirinya dari pelukannya.

" Anda" Rasa lega Neira mendapati Hota menghampirinya.

" Masuklah kerumah" Dingin, perintah itu keluar dari mulut Hota yang menatap intens Andreas yang terlihat gusar oleh kehadirannya. Tanpa berkata apapun Neira mengangguk menuruti perintah Hota meninggalkan mereka dan masuk kedalam rumah.

Mata Andreas menyipit menatap sosok Hota yang berhenti tidak jauh dari tempatnya, laki-laki ini tahu dengan benar siapa Hota. Ia adalah asisten pribadi pemilik perusahaan GSN, tapi apa hubungan dia dengan Neira? Sehingga pria tersebut mengantarkan Neira ke rumahnya.

Dan barusan Neira menurut dengan patuh masuk kerumah meninggalkan mereka berdua, apa itu artinya ia mengizinkan Hota tinggal dan menemaninya, benarkah hubungan mereka seistimewa itu, Pikir Andreas tak karuan.

" Sebaiknya anda pulang, ini sudah larut dan tidak baik bagi gadis itu yang tinggal sendirian" Ucap Hota begitu tenang.

" Apa hubungan anda dengan Neira?" Suara Andreas agak tinggi, ia terlalu kesal dengan kehadiran Hota diantara dirinya dan Neira.

"Saya akan memastikan dia baik-baik saja"

"Kamu tidak pantas untuknya, akulah yang memilikinya, bukan anda atau yang lainnya" Andreas menghampiri Hota, bau alkohol menguar dari mulutnya.

Hota mengangkat alisnya, seharusnya tadi ia tidak menuruti permintaan Neira untuk mengantarkannya pulang ke rumah kosan, apa jadinya jika istri sang bos tersebut mendapat bahaya, pasti sang bos akan membuat dirinya hilang dari dunia. Membayangkan saja ia bahkan tidak berani.

"Anda sedang mabuk, apakah harus saya panggilkan taxi untuk pulang?"

Hota masih bergeming di tempatnya ketika Andreas meraih jasnya dengan dua tangannya.

"Tidak perlu! Kamu, kamu bahkan tidak layak untuk Neira, seharusnya bukan kamu yang bersamanya, akulah yang pantas untuknya. Kenapa harus kamu yang ada disisinya" Suara Andreas memecah keheningan. Ia menatap Hota dalam, mengeratkan cekalannya pada jas yang dipakai Hota yang tampaknya itu tidak mempan untuk mengancam pria itu yang masih begitu tenang berdiri ditempatnya. Tiba-tiba Andreas mendesah panjang dan menunduk, tangannya terlepas, pundaknya bergetar, ia tergugu dalam diam.

TOUCH MY HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang