Ketika Alex berbalik dan hendak meninggalkan Gaby, tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang membentur tubuhnya dari belakang. Seketika itu Alex menghentikan langkahnya.
Grep....
Gaby meletakkan kedua tangannya di sela-sela lengan pria itu. Wanita itu memeluk erat Alex. Kepalanya bersandar di punggung gagah pria itu dengan menangis tersedu-sedu. Alex bingung dengan wanita yang kini sedang memeluknya. Pria itu tidak mengerti penyebab Gaby menangis.
"Ada apa?" Alex menggenggam jemari Gaby yang melingkar di perutnya.
Tak ada sahutan apapun. Alex semakin bingung dengan Gaby. Dia hanya menangis. Alex melepaskan tangan Gaby dari perutnya. Berbalik dan kembali memeluk Gaby. Meletakkan kepala wanita itu di dada bidangnya. Membiarkannya menangis di sana. Mungkin dengan begitu Gaby dapat merasa lebih tenang.
"Ada apa?" tanya Alex lagi, lebih lembut dari sebelumnya. Tangannya terulur membelai surai rambut Gaby.
Hikss.. Hikss..
Gaby semakin mengeratkan pelukannya.
"Aku mencintaimu. Aku juga mencintaimu. Aku tidak akan menyangkalnya lagi. Aku sudah tidak bisa lagi membohongi perasaanku. Hikss.. Hiksss.. "
Jeda. Gaby menatap nanar Alex. Wanita itu melepaskan pelukannya.
"Aku tidak ingin mencintaimu, tapi sungguh, perasaan ini begitu sulit ku kendalikan. Aku benar-benar mencintaimu."
"I know, Dear." Sahut Alex cepat.
Gaby memukul pelan dada Alex. Dan kembali memeluk pria itu. Pelukan erat Gaby berikan, dan diberi sambutan hangat oleh pemilik tubuh. Alex tersenyum mendengarnya. Akhirnya penantian itu berujung jua. Alex memeluk Gaby dengan lembut.
"I love you so much, Mr. Alex," ungkap Gaby.
"I love you more, Mrs. Gabriella,"
Alex mencium puncuk kening Gaby. Cukup lama. Alex menyalurkan seluruh perasaannya melalui ciuman itu. Lembut dan begitu dalam. Kesan cinta begitu kentara melalui ciuman kening itu. Kemesraan yang hanya dapat dirasakan oleh keduanya.
Sambutan pagi hari dengan pelangi di penghujung langit, yang terlihat indah. Hujan badai yang disertai petir semalam mampu mendatangkan pelangi di langit biru itu. Roda kehidupan teruslah berputar. Setelah adanya badai di kehidupan Gaby, kini ia mendapat secercah kebahagiaan. Secercah harapan baru. Hujan badai itu telah usai, digantikan oleh pelangi yang mampu melukiskan suasana hati keduanya.
Memanglah indah warnanya. Menghiasi langit yang terlihat pucat. Kehadirannya yang jarang membuat orang selalu merindukannya. Pelangi itu, di langit yang berwarna biru, perlahan menghilang. Indah, namun hanya sesaat. Banyak orang yang memuji keindahannya. Namun keindahan itu hanyalah sesaat. Gaby beserta kehidupannya tidak ingin seperti pelangi, yang hanya datang sesaat. Gaby ingin merasakan kebahagiaan yang ia rasakan saat ini kekal.
Akan ada masanya kebahagiaan datang menemui kita setelah adanya kesedihan yang selalu menghantuinya.
Dari balik jendela kamar, Alex dan Gaby melihat pelangi yang kian menipis, menghilang dari muka bumi, meninggalkan langit yang masih terlihat pucat. Keduanya tersenyum bahagia dengan berpelukan erat. Saling menggenggam, menyalurkan isi hatinya. Pagi yang sangat cerah bagi keduanya.
"Kamu tau, aku sangat membencimu," tutur Gaby.
"Ada apa? Apa kesalahanku?" tanya Alex bingung.
"Aku membencimu, karena, kamu telah membuatku jatuh cinta untuk pertama kalinya." Pekik Gaby.
Alex tersenyum melihat Gaby.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine | 18+
عشوائيFollow dulu sebelum membaca! (privat • random) SILENT READERS DILARANG MENDEKAT 📛 Warning: 18++ BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!! Ini kisah Gabriella Alinski (20), seorang gadis cantik yang memasuki kota baru negara baru berniat ingin mencari ke...