Follow fikapra
Jangan lupa follow ya 😊Happy reading...
Alex masih berkutat pada lembar-lembar kerja yang perlu ia pratinjau sebelum menandatanganinya.
Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu terdengar di telinga Alex. Namun Alex menghiraukannya. Ia masih terlalu sibuk dengan pekerjaannya.
Seorang wanita tiba-tiba masuk dengan membawa secangkir kopi.
"Mr. Alex ini kopimu," ujar Lisya— sang resepsionis cantik di kantor Alex.
Alex melirik sekilas wanita cantik yang berpakaian sangat sexy tersebut. "Hmm.. Letakkan saja." titahnya.
Lisya pun menuruti perintah Alex. Setelah meletakkan kopi tersebut, Lisya mendekati tubuh Alex. Tanpa diminta, Lisya memijit Alex dengan sentuhan yang menurutnya menggoda untuk Alex.
"Ini sudah kopi yang ke lima. Aku khawatir padamu. Lebih baik kau istirahat terlebih dahulu," saran Lisya sembari terus memijit bahu Alex.
Wanita itu terus saja menggoda Alex, membuat pola abstrak di punggung Alex. Alex bisa merasakan itu, namun dia tetap diam. Saat ini, pekerjaannya jauh lebih penting.
Merasa bahwa sedari tadi dia bergumam sendiri tanpa ada yang menyahuti, gadis itu pun menghentikan kegiatannya untuk menggoda Alex. Dan beranjak pergi dari sana.
"Selalu saja seperti ini," kesal Lisya setelah berhasil keluar dari ruangan Alex.
"Kenapa Mr. Alex sudah tidak pernah lagi menyentuhku?" gumam Lisya. "Aku merindukan setiap sentuhan yang diberikan olehnya."
Memang benar, Lisya adalah salah satu rekan Alex yang biasanya bermain-main dengannya. Melakukan suatu hubungan intim di kantor sudah biasa ia lakukan. Namun akhir-akhir ini Alex sudah jarang melakukan hal seperti itu lagi, baik di kantor maupun di club malam miliknya.
Lembar demi lembar sudah berhasil Alex tanda tangani. Namun pada lembar terakhir, pikiran Alex terbesit nama Gaby. Gabriella, wanita yang sampai saat ini sama sekali belum ia sentuh.
Bagai kaset yang di putar ulang. Pikiran Alex juga mengikutinya, ia mengingat-ingat kejadian kemarin yang begitu menjengkelkan baginya.
flashback...
"Apa dia sudah tidur?" tanya Alex setelah ia sampai dirumahnya.
"Sepertinya begitu." Jawab Martin yang sudah menyambut kedatangan Alex di pintu utama.
Alex pun berjalan perlahan menuju kamarnya yang berada di lantai dua rumah tersebut.
Ketika pintu berhasil terbuka olehnya, Alex melihat sosok wanita yang tertidur dengan damai di ranjangnya. Alex tidak marah akan hal itu, karena dia sendirilah yang menyuruh maid nya untuk membawa gadis itu ke kamarnya. Ini pertama kalinya Alex melihat seseorang memasuki kamarnya, ditambah lagi tidur di ranjangnya. Hal itu nampak asing bagi Alex. Karena sebelumnya, ia tidak mengizinkan siapapun untuk menginjakkan kakinya ke kamarnya. Kecuali para maid yang hendak membersihkan kamar itu.
Alex menanggalkan pakaiannya, dan hanya menyisakan celana boxer yang menutupi area privasi pria itu. Alex berpikir jika aksinya akan dimulai malam ini.
Alex berjalan menuju ranjangnya. Ia memilih berbaring disisi gadis itu. Namun saat itu, posisi Gaby tengah membelakangi dirinya.
Alex melingkarkan tangannya di perut Gaby. Ia mencium tengkuk gadis itu. Aroma Vanilla menguar di indra penciuman Alex. Hangat dan nyaman, itulah yang dapat dirasakan oleh Alex saat ini. Wangi gadis itu seakan menjadi candu bagi Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine | 18+
RandomFollow dulu sebelum membaca! (privat • random) SILENT READERS DILARANG MENDEKAT 📛 Warning: 18++ BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!! Ini kisah Gabriella Alinski (20), seorang gadis cantik yang memasuki kota baru negara baru berniat ingin mencari ke...