Chapter-32

69.8K 2.4K 25
                                    

Vote please!
Target update (Vote 150+)

Happy reading 😊

Sudah hampir satu jam Gaby menunggu Alex di ruang makan. Namun tidak ada tanda-tanda pria itu muncul. Sebentar lagi mereka harus menghadiri meeting dengan para staf di kantor.

Jarang sekali, malah hampir tidak pernah Alex datang telat. Alex sangat membenci adanya kata terlambat. Pria itu selalu mengutamakan pekerjaannya. Hingga kadang Gaby merasa cemburu dengan Alex yang selalu mengutamakan pekerjaan. Tapi Gaby pun bisa mengerti jika Alex mamanggul tanggung jawab besar bagi perusahaan. Jadi dia tidak boleh egois dengan urusan pribadinya.

Gaby sudah jengah, benar-benar jengah. Wanita itu melirik jam tangannya. Hanya ada 30 menit yang tersisa sebelum meeting dimulai.

Gaby beranjak pergi dari ruang makan, dan menuju kamar Alex.

Tok... Tok...

Tak ada sahutan dari dalam sana.

Gaby mengulang mengetuk pintu. Kali ini sedikit lebih keras dan terkesan tidak sabar.

Tok... Tok... Tok... Tok..

Gaby menghela nafas. Masih saja tidak ada sahutan dari dalam. Tanpa memperdulikan sikap sopan santun, Gaby menerobos masuk ke dalam kamar Alex. Toh itu juga biasa dia lakukan.

"Dimana dia?" lirih Gaby kala tak melihat Alex berada dalam kamarnya.
"Apa dia masih mandi?"

Langkah kaki Gaby bergerak menuju kamar mandi. Ketika hendak mengetuk pintu kamar mandi, tiba-tiba pintu itu terbuka. Gaby sedikit terkejut.

Disana terdapat Alex yang baru saja selesai mandi. Pria itu masih memakai balutan handuk yang menutupi pinggang hingga lututnya. Gaby melihat itu. Tubuh Alex yang begitu atletis.

Alex bertelanjang dada.

Jujur selama Gaby berada di rumah Alex, ia tidak pernah melihat hal semacam ini. Alex pun tidak pernah pamer tubuhnya kepada Gaby.

Gaby menutup matanya, menghindari godaan yang ada di depan mata.

Alex yang melihat itu mengulum senyum.

Pria itu memegang kedua telapak tangan Gaby yang menutupi wajah cantik wanitanya. Lalu menyingkirkan telapak tangan wanita itu dengan lembut.

"What's wrong, Dear?" tanya Alex berniat menggoda.

Alih-alih mendapat jawaban. Saat Gaby membuka matanya dan masih ada pemandangan yang menggoda di depan matanya, ia pun lekas berbalik. Takut jika hal yang tidak diinginkan terjadi. Pahamilah jika wanita tidak akan tahan godaan seperti itu.

Wajah Gaby sudah bersemu merah menahan malu.

Alex sialan! Batin Gaby.

"Cepat ganti baju! Aku akan menunggu di luar," katanya cepat. Dan berlari meninggalkan Alex.

Alex terkikik melihat itu. Lagi-lagi pria itu berhasil menggoda Gaby. Alex senang melihat wajah Gaby seperti itu. Terlihat menggemaskan.

Sudah sepuluh menit Gaby menunggu di luar kamar Alex. Pikirnya mungkin Alex sudah selesai ganti pakaian, sehingga dia bisa masuk.

Gaby pun memutuskan masuk. Dan benar Alex sudah berganti pakaian.

Tapi...

"Kenapa memakai kaos?" tanya Gaby bingung.

Pakaian yang dikenakan Alex jauh dari kata formal seperti yang sering ia kenakan ketika pergi ke kantor. Saat ini dia hanya mengenakan kaos oblong putih serta celana pendek. Pakaian yang begitu santai.

You Are Mine | 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang