Chapter-34

62.9K 1.9K 27
                                    

Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Terdapat banyak pohon yang menjulang tinggi. Dan suara air laut yang menenangkan hati. Suasana yang benar-benar mereka butuhkan akhir-akhir ini.

"Woaahhh..." Mata Gaby berbinar kala ia melihat pemandangan malam yang sangat menyegarkan.

"Kamu suka?" Gaby mengangguk semangat. Alex tersenyum melihatnya.

Siang telah berganti malam. Mentari pergi dan diganti oleh cahaya rembulan. Kilauan bintang terlihat indah diatas langit. Cahayanya menerangi dalam kegelapan. Kemilaunya menambah keindahan suasana pantai di malam hari. Ada salah satu bintang yang terlihat begitu terang. Gaby dapat melihatnya di atas langit. Sejenak Gaby menyuruh Martin untuk menghentikan mobilnya. Wanita itu turun dan melihat langsung suasana pantai di malam hari. Angin malam membelai wajah Gaby. Suara ombak terdengar begitu merdu. Sungguh menenangkan.

Alex turun dari dalam mobil. "Sayang ini sudah malam. Kamu juga pasti lelah. Kita ke Villa dulu ya?" bujuk Alex.

Dengan berat hati Gaby menuruti keinginan Alex. Memang tak dapat dipungkiri bahwa saat ini seluruh badannya lelah dan membutuhkan istirahat.

Martin membawa mereka langsung menuju tempat penginapan. Dirinya tau bahwa mereka—Alex dan Gaby— membutuhkan istirahat karena perjalanan panjang yang mereka lalui.

Tempat inap mereka tak jauh dari bibir pantai. Bahkan kamar Alex maupun Gaby sama-sama menghadap pantai.

Alex duduk bersila. Menyeduh kopinya sembari menantikan makan malam siap dihidangkan.

Di depannya sudah terdapat Martin yang sepertinya sibuk dengan laptopnya.

"Untuk beberapa hari kau harus membantu Rio mengurus kantor. Dia pasti terbebani karena aku," ujar Alex.

"Apa anda tidak membutuhkan saya disini?" tanya Martin.

"Tidak perlu. Aku hanya membutuhkan liburan sebentar bersama Gaby," sahut Alex cepat.

"Berapa lama?"

"Mungkin seminggu," Alex menyeduh kopinya.

"Lalu bagaiamana dengannya?" tanya Martin.

Alex menaikkan sebelah alisnya.

"Sudah ada perkembangan. Keadaannya jauh lebih baik,"

"Oh iya. Setelah kau kembali nanti tolong jaga dia untukku," pinta Alex.

"Anda tidak perlu meminta tolong saya, karena itu juga sudah menjadi kewajiban saya melakukannya," sahut Martin.

"Apapun yang berharga bagi anda, itu sama berharganya bagi saya," lanjut Martin.

Alex berdecih. Lantas tersenyum mendengarnya.

"Tidak salah aku dulu pernah menolong keluargamu. Kau membuktikannya dengan setia kepadaku," tutur Alex.

"Terimakasih untuk itu. Jika tidak ada anda mungkin saya dan keluarga sudah mati karena para mafia itu," Martin mengingat kembali kejadian dulu.

Kejadian dimana Alex dan Martin dipertemukan untuk pertama kalinya.

Ketika Martin dan keluarganya menderita karena para mafia yang selalu mengincarnya. Karena hutang keluarganya membuat Martin harus menghadapi para mafia beringas itu.

Para keluarganya, terlebih orang tuanya sudah terluka parah karena mafia itu yang tak kenal ampun memukul, menghajar, dan menyakiti mereka.

"Alex lihatlah!" Tunjuk wanita setengah baya yang berada di samping Alex. "Kasian sekali mereka,"

Malam itu Alex melihat pemuda yang beberapa kali terkapar karena melindungi sang orang tua yang nampak sudah tak berdaya lagi.

You Are Mine | 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang