Chapter-49

27K 1K 21
                                    

Long timeeee...
Lama nggak update:((
Apa kabar kalian? Masih setia membaca cerita hidup Gaby dan Alex?

Maafkan saya yang suka ngaret. Tapi tetap harus bantu vote dan komen yaaa, muahhh 😘

Happy reading....

Kepergian Gaby seorang diri membuat Alex khawatir tidak karuan. Katanya pamit untuk ke toko perhiasan, namun hingga sekarang wanita itu tidak kunjung kembali ke kantor. Alex tambah gelisah karena nomor Gaby sama sekali tidak bisa dihubungi. Semua bodyguard akhirnya harus turun tangan untuk mencari Gaby atas perintah Alex.

"ALEX.... ALEX...."

Suara gebrakan pintu yang di dorong kasar dari luar membuat Alex menoleh. Disana sudah berdiri Rio yang tengah ngos-ngosan dengan wajah paniknya.

"Apa kamu sudah menemukan Gaby???" Alex berjalan menghampiri Rio.

"Apa yang kamu bilang tadi? Gaby ke toko perhiasan bukan?" Rio balik bertanya dan langsung diangguki Alex. "Hari ini tidak ada toko perhiasan yang buka. Hanya ada satu toko perhiasan yang buka. Dan hari ini toko itu kemalingan. Katanya ada seorang wanita yang tertembak disana, dan meninggal,"

Alex semakin gelisah. "Siapa wanita itu? Itu tidak mungkin Gaby," kata Alex seolah meyakinkan dirinya sendiri. Alex mencengkeram kerah Rio, saat pria berambut blonde itu tak kunjung menjawab.

"KATAKAN ITU BUKAN GABY!"

Dada Alex sudah naik turun. Antara marah, panik, gelisah, dan tidak percaya dengan perkataan Rio. Matanya menatap tajam mata Rio.

"KATAKAN, BRENGSEK. KATAKAN JIKA WANITA YANG MATI ITU BUKAN GABY!!!"

Rio menghela nafasnya, menatap sendu Alex.

"Tapi itu Gaby, Alex. Aku menemukan tasnya tergeletak dilantai,"

Rio memberikan sebuah tas selempang berwarna putih yang terdapat bercak darah di sana.

"Dan ada bercak darah di tas itu," tambah Rio.

Alex ingin tidak percaya. Tapi dia ingat betul tadi pagi Gaby menggunakan tas itu. Bahkan saat meminta izin untuk keluar dia memakai tas itu.

"Lihat televisi itu! Berita perampokan hari ini di toko itu sudah tersebar," Rio menunjuk sebuah layar televisi yang menyala, memperlihatkan betapa kacaunya toko mas tersebut.

"Aku tidak percaya jika aku tidak melihat mayat wanita itu langsung. Bisa saja itu bukan Gaby." Alex masih mencoba meyakinkan dirinya.

Alex hendak membuka pintu, namun suara Rio kembali menghentikannya.

"Percuma! Kamu tidak akan bisa menemukan mayat wanita itu. Karena mayatnya sudah dibawa kabur oleh perampok,"

Deg.

"Aku bisa cek CCTV disana." Alex masih berusaha tidak mempercayai semua perkataan Rio.

"Aku sudah memeriksanya. SEMUA. Tapi tidak ada satupun jejak yang tertinggal," kata seseorang di pintu masuk. Roy.

"AKU TIDAK PERCAYA!" Alex maraup wajahnya frustasi.

You Are Mine | 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang