Gaby dan Alice kembali ke ruangan yang disana terdapat Alex yang tengah bersenda gurau dengan seorang anak kecil di pangkuannya. Mereka berdua tampak tertawa bersama. Entah itu karena apa, Gaby pun tidak tau. Tapi mendadak hatinya menghangat melihat senyum Alex.
Melihat keakraban Alex dengan anak kecil itu pikiran Gaby pun melayang ke sebuah momen dirinya dapat menikah dengan Alex dan memiliki seorang bayi. Sunguh keluarga kecil bahagia yang hanya ada di dalam bayangan semu Gaby. Melihat kenyataan bahwa tinggal menghitung hari Gaby harus benar-benar berpisah dengan Alex. Ia harus kembali ke Daddy-nya dan menerima perjodohan konyol yang Daddy-nya buat untuknya. Gaby tersenyum miris meratapi nasibnya.
Alice melihat Gaby tak berkutik di tempatnya. Wanita itu pun menepuk pundak Gaby guna menyadarkannya dari lamunan panjangnya. Gaby tersentak kaget.
"Apa yang kamu pikirkan?" Gaby hanya menggeleng. "Ayo," ajak Alice untuk lebih memasuki ruangan itu. Lagi-lagi Gaby mengangguk dan mengikuti langkah Alice.
Alex terlalu asyik bercanda dengan seorang anak kecil yang bahkan belum diketahui namanya itu hingga tak menyadari kehadiran kekasih dan ibu kandung dari anak yang berada di pangkuannya itu.
"Apa dengan ini kamu sudah memaafkanku, Alex?" tanya Alice. Tangannya merangkul pundak Gaby. Menunjukkan bahwa dirinya telah berhasil membujuk Gaby.
Alex mendongak menatap kedua wanita yang sudah ada di hadapannya. Keningnya bertaut melihat Alice membawa Gaby dengan waktu yang emm... Lumayan cepat, menurutnya. Pasalnya tidak mudah meluluhkan hati Gaby.
Gaby tersenyum manis. "Kalian tampak akrab," timpal Gaby melihat penuh kearah Alex dan seorang anak kecil yang berada di pangkuannya.
"Apa aku boleh menggendongnya?" tanya Gaby. Alice pun mengangguk. Sedangkan Alex menyerahkan anak itu kepada kekasihnya dengan hati-hati.
Gaby tersenyum senang tatkala anak kecil itu sudah berada di gendongannya.
"Oh iya, Alice, siapa nama anakmu?" Gaby kembali bertanya.
"Jilo," jawab Alice.
"Hey, Jilo, you are so cute baby." Gaby mencubit gemas pipi Jilo. Dan Jilo puji membalasnya dengan kikikan khas bayi.
"Sepertinya Jilo anak yang mudah akrab," komentar Alex. Gaby pun mengangguk menyetujui.
"Berapa umur Jilo?" kini Gaby yang bersuara.
"Satu setengah tahun," jawab Alice.
Hening. Hanya ada suara Jilo yang terkikik geli karena gelitikan Gaby. Sedangkan Alex dan Alice sudah tak bersuara. Keduanya nampak canggung.
Gaby yang menyadari akan kecanggungan antar teman lama itu pun bangkit hendak pergi meninggalkan mereka berdua.
"Kalian... Selesaikan masalah kalian dulu. Aku dan Jilo akan pergi." Ketika Gaby akan beranjak pergi, Alex menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine | 18+
RandomFollow dulu sebelum membaca! (privat • random) SILENT READERS DILARANG MENDEKAT 📛 Warning: 18++ BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!! Ini kisah Gabriella Alinski (20), seorang gadis cantik yang memasuki kota baru negara baru berniat ingin mencari ke...