Rio telah menyabotase jadwal meeting Alex dengan kliennya. Ia menelusupkan sebuah pertemuan dengan Alice di jadwal meetingnya hari ini. Beruntung hari ini Alex memiliki sedikit waktu luang yang bisa Rio gunakan untuk mengatur pertemuan dengan Alice. Itu memang sudah rencananya dengan Roy.
Apakah Gaby tau tentang itu? Jawabannya tentu saja tidak. Meski Gaby yang bertanggung jawab dengan jadwal meeting Alex namun Rio juga memiliki kendali untuk mengatur jadwal pertemuan Alex dengan kliennya. Karena klien Alex tentu saja juga kliennya. Karena mereka bekerja sama dalam satu kantor.
Dua jam lagi waktu pertemuannya dengan Alice.
Gaby melihat jadwal Alex setelah ini. Roses Grup. Nama perusahaan itu sedikit asing bagi Gaby. Matanya berfokus pada sebuah tablet yang berada di genggamannya. Tapi tidak ingin mengambil pusing Gaby pun kembali meletakkan tablet itu tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun.
"Waktunya meeting dengan wakil CEO Roses Grup Mr. Alex," Gaby datang menjemput Alex.
Berbeda dengan Gaby yang asing dengan perusahaan itu. Alex justru mengenal perusahaan Roses Grup. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik dan parfum. Tapi Alex tidak tau jika ada bentuk kerja sama dengan perusahaan itu. Mungkin Rio yang menyetujui kerja sama itu, pikir Alex.
Kini Alex dan Gaby sudah berada di sebuah restoran yang menjadi janji temunya dengan wakil CEO Roses Grup. Namun di privat room itu tidak ada siapapun. Ah, mungkin Alex yang datang terlalu cepat.
Sembari menunggu Alex menggali lebih dalam latar belakang calon rekan kerjanya itu.
Belum lama ia menelisik, tiba-tiba ada sepasang kaki yang berhenti di sampingnya. Alex yakin jika sepasang kaki dengan high heels merah darah itu adalah wakil CEO Roses Grup. Alex bangkit dari kursinya hendak menyambut kedatangan calon rekan bisnisnya itu.
Pandangan keduanya bertemu. Alex menatap tak percaya sosok yang ada di depannya itu. Sedangkan yang ditatap tersenyum kikuk.
Berbeda dengan Alex yang menatap lekat seorang wanita muda yang ada dihadapannya itu. Gaby justru melihat seorang bayi lelaki yang tengah berada di gendongan wanita itu.
"Apakah dia wakil CEO Roses Grup? Kenapa membawa anak kecil?" Batin Gaby.
Sejenak Gaby terpaku kepada seseorang wanita muda yang tengah berhadap-hadapan dengan Alex. Wanita itu sangat cantik. Tapi ada yang aneh menurut Gaby. Alex menatap wanita itu tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Seakan dirinya itu terkejut dengan keberadaan wanita itu.
"Alice?" gumam Alex.
Tunggu. Siapa yang Alex sebut tadi? Alice? Sepertinya nama itu tidak asing bagi Gaby. Selain namanya, wajah itu juga tidak asing menurut Gaby. Gaby mencoba mengingat-ingat wajah beserta pemilik nama itu.
Ah, dapat!
Gaby pernah menemukan beberapa cetak foto dengan wajah wanita yang ada di depannya saat ini. Foto itu tidak sengaja Gaby temukan saat membersihkan kamar Alex. Dan nama itu tertulis di balik foto itu.
Apa dia kekasihnya Alex?
Lalu siapa anak kecil ini? Apa dia anaknya Alex?
Gaby sudah berpikiran kemana-kemana. Pikiran negatif mulai memenuhi otaknya.
Gaby memegang dadanya. Memikirkannya saja membuat dadanya terasa ngilu. Ditambah melihat senyuman wanita itu untuk Alex. Dan parahnya wanita itu langsung memeluk Alex. Gaby menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Alex, i'm sorry." kata wanita itu saat memeluk tubuh Alex.
Pertanyaan baru muncul di kepala Gaby. Apakah hubungan mereka sebenarnya?
![](https://img.wattpad.com/cover/180445199-288-k808008.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine | 18+
RandomFollow dulu sebelum membaca! (privat • random) SILENT READERS DILARANG MENDEKAT 📛 Warning: 18++ BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!! Ini kisah Gabriella Alinski (20), seorang gadis cantik yang memasuki kota baru negara baru berniat ingin mencari ke...