Chapter-51

32.5K 1.2K 60
                                    


Apa definisi pengkhianat menurut kalian??? Jawab ya 🤗

Oh ya,

Kemarin-kemarin kuotanya abis, sorry baru bisa update hari ini 🙏

Jangan lupa vote dan komen ya guys!

Happy reading.....

Setelah mendapatkan pesan singkat dari Roy, Alex bergegas menuju rumah sakit untuk menemuinya. Pikiran Alex berkecamuk memikirkan apa yang akan disampaikan Roy mengenai Gaby. Apakah Gaby sudah diketemukan? Apa dia baik-baik saja atau terluka parah? Atau jangan-jangan....

KENAPA HARUS DI RUMAH SAKIT??!!!

ARGHHH

Alex memukul kepalanya sendiri, berusaha mengusir segala pikiran negatif yang bersarang di otaknya. Setelah perjalanan yang terasa sangaaaat lama menurut Alex, akhirnya mobil yang ia kendarai sampai di parkiran rumah sakit tempat Roy bekerja. Jangan lupakan Roy yang berprofesi sebagai seorang dokter.

Alex melangkah memasuki rumah sakit dengan tergesa, melewati lorong-lorong yang banyak kerumunan manusia. Sedikit berlari agar dia lebih cepat sampai di tempat itu.

Sampailah Alex di depan pintu dengan tulisan Ruangan Dr. Roy. Alex membuka sedikit pintu tersebut, samar-samar dia mendengar suara beberapa orang yang sangat di kenalnya. Dengan rasa penasaran Alex mengintip dan melihat Roy, Rio, dan Alice yang tengah membawa anaknya sedang berbincang serius.

"Bagaimana keadaan Gaby?" tanya Alice.

"Sangat baik," jawab Rio.

Mendengar itu Alex mengulas senyum, hendak memasuki ruangan tersebut. Tapi seketika ia urungkan karena mendengar pertanyaan yang terdengar gatal di telinga.

"Kapan pernikahannya?" Alice kembali bertanya.

PERNIKAHAN? PERNIKAHAN SIAPA??

"Mungkin lusa,"

"Sayang sekali aku tidak bisa membantu mengurus acara pernikahannya. Aku harus menjaga anakku. Dia masih kecil. Aku tidak tega meninggalkannya terlalu lama," kata Alice sendu.

"Bagaimana? Apa Gaby menolak pernikahan ini??" tanya Roy.

HAH?

Alex tidak salah dengar bukan??? Mereka membicarakan pernikahan Gaby?? Bagaimana bisa dia tidak tau apapun. Lalu penculikan itu? Apa maksud semua ini???

Alex memilih menyimpan pertanyaan-pertanyaannya. Dia masih sibuk mendengarkan fakta baru apa yang belum dia ketahui sedangkan para sahabatnya telah mengetahuinya. Dan parahnya tidak ada satupun yang memberitahunya. Sungguh, Alex merasa sangat dikhianati.

Rio mengangguk. "Awalnya menolak. Tapi sekarang tidak,"

Mereka semua tersenyum. Sedangkan seseorang dibalik pintu itu sudah mengepalkan tangannya, hingga buku-buku tangannya nampak memutih.

Rio menghela nafas. "Aku sangat lelah mengurus pernikahannya," tambah Rio.

"Heyy, setidaknya kamu mengunjungi Jerman lebih dulu," sambar Roy tak terima.

You Are Mine | 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang