Chapter-31

71.2K 2.4K 16
                                    

Jangan lupa VOTE.
Target update ( vote 100+)

Happy reading :)

Di tengah malam dalam kedinginan yang sunyi, ditemani oleh gemerlap bintang diatas awan. Suara angin  yang berhembus dengan damai menyebabkan pohon-pohon kecil menari-nari dengan indah.

Angin malam berhembus pelan menerpa kulit wanita yang tengah terduduk di taman belakang. Meski merasa kedinginan dia tetap enggan meninggalkan tempat tersebut.

Beberapa kali ia menyilangkan tangannya, menggosokkan di lengan, berniat mengurangi rasa dingin yang seakan menusuk kulitnya.

Cahaya sang bulan menemaninya dalam keterdiaman. Kegundahan yang menyelimuti hatinya terlihat kentara dari raut wajahnya. Batinnya cemas, bimbang, dan ada ketakutan tersendiri yang terselinap disana. Sorot matanya kosong. Bahkan pikirannya entah melayang kemana.

Rasa senang disertai dengan ketakutan. Wanita itu merasakannya dalam diam. Bibirnya tak cukup mampu mengungkapkan perasaannya kepada orang lain.

Sorot matanya menatap cahaya bulan yang terang benderang. Menerangi setiap kegelapan. Menemaninya dalam kesepian.

Di tempat lain.

Alex terbangun dari tidurnya. Seperti kebiasaannya disetiap malam, pria itu akan terbangun untuk melihat Gaby yang tengah tertidur. Hanya sekedar melihat wajah damai Gaby disaat tertidur.

Alex membuka kamar Gaby. Meskipun mereka tinggal satu atap, namun Alex dan Gaby memiliki kamar yang terpisah.

Matanya mengedar ke penjuru ruangan. Kamar itu kosong. Lantas Gaby pergi kemana ditengah malam seperti ini? Batinnya.

Alex meninggalkan tempat itu dan pergi mencari Gaby. Dalam rumah yang begitu besar Alex mencari wanitanya disetiap sudut rumah. Beberapa bodyguard yang masih terjaga menawarkan bantuan kepada Alex. Namun pria itu menolaknya. Ia ingin mencari Gaby seorang diri.

Mungkin Gaby mendapati beberapa masalah. Karena sejak kepulangannya dari pertemuan ayahnya wanita itu menjadi pendiam. Bahkan Alex yang beberapa kali menanyakan kondisinya, Gaby tetap terdiam. Selalu saja ada alasan untuk menghindar.

Untuk hari ini Gaby benar-benar aneh.

Satu-satunya tempat yang belum Alex tuju adalah taman belakang. Bergegas ia menuju tempat tersebut.

Tepat sekali. Disana terdapat Gaby yang terduduk seorang diri.

Gaby merasakan ada seseorang yang menyentuh bahunya. Dia pun menengok dan melihat Alex yang tepat berada di belakangnya.

"Sedang apa disini sendirian?" Alex memeluk Gaby dari belakang.

Gaby hanya mampu memejamkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaby hanya mampu memejamkan matanya. Menerima setiap kehangatan yang datang dari pelukan lembut Alex.

Semakin malam semakin dingin. Namun Gaby merasakan sebaliknya. Dia merasa begitu hangat berada dalam pelukan Alex.

You Are Mine | 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang