Chapter-42

46.6K 1.4K 49
                                    

Gaby terbangun di seperempat tidurnya karena tenggorokannya merasa kering. Ia melihat air yang sudah ia siapkan jika sewaktu-waktu haus ternyata sudah habis. Menyisakan botol kosong di sana. Dengan mata yang sayu ia berjalan mengambil air di dapur.

Diluar jendela nampak langit malam yang hitam pekat. Tak ada satupun bintang yang menemaninya. Jika saja tidak malam mungkin terlihat jelas jika awan hitam sedang menggantungkan dirinya di atas sana. Membuat pernak-pernik langit tertutupi oleh kabut hitamnya. Tak ada cahaya indah yang tampak.

Alex berdiri memandang gelapnya langit dengan kedua tangan yang dimasukkan di saku celana. Matanya memang menyorot langit, namun pikirannya melayang saat hujan kemarin. Saat ia melihat wanita cantik dengan payung merah itu. Ditambah dengan pesan dari nomor yang tak dikenalnya.

Lamunan Alex buyar ketika ada sebuah tangan yang menyentuh bahunya. Ia menoleh menatap Gaby yang sudah berada di sebelahnya dengan segelas air putih.

"Ada apa?" tanya Gaby tanpa menatap Alex. Alex masih memperhatikannya sebelum akhirnya kembali menatap langit seperti yang sedang saat ini Gaby lakukan.

"Ada apa?" ulang Gaby.

"Kenapa belum tidur?" lanjutnya.

"Aku belum mengantuk." Jawaban Alex membuat Gaby menoleh ke arahnya. Lalu pergi meninggalkan pria itu tanpa mengatakan sepatah katapun. Alex hanya mengerutkan kening, bingung dengan sikap Gaby.

Tidak lama Gaby kembali dengan secangkir teh.

"Ini teh chamomile. Minumlah!" Gaby memberikan cangkir itu kepada Alex. Dengan senang hati Alex menerimanya.

"Kamu akan mudah tertidur setelah meminumnya," jelas Gaby.

Meski cahaya lampu saat itu sangat minim, namun Gaby dapat melihat jika ada sesuatu yang mengganggu pikiran Alex.

"Apalagi?" Batin Gaby.

Tak lama dari itu tiba-tiba rasa kantuk menghinggap dalam diri Alex. Alex memutuskan untuk kembali ke kamarnya, begitupula dengan Gaby.

***

Seorang pria berkaca mata menyerahkan sebuah amplop kepada pria yang tengah duduk bersandar di atas sofa panjang. Serta memberikan sedikit laporan seperti hari biasanya.

Dibukanya amplop yang berisikan beberapa lembar foto Alex dan Gaby tengah berduaan.

"Sepertinya mereka menjalin hubungan," jelas pria berkaca mata.

Pria setengah baya itu melihat-lihat foto itu. Di dalam gambar tersebut tampak Gaby dan Alex tengah bermesraan. Pria itu mengangguk dan menyuruh orang kepercayaannya pergi.

Ia mengambil ponselnya dan mencari nama seseorang. Ia mengetikkan sesuatu di atas keyboard ponselnya.

To: Gabriella

Ayah ingin bertemu. Luangkan waktumu saat makan siang.

***

Sesampainya di kantor, Alex melihat ada bunga mawar merah yang menjadi penghias meja kerjanya. Alex mendekat melihat bunga tersebut. Bunga itu masih baru karena baunya masih sangat wangi.

You Are Mine | 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang