Alex memasuki rumahnya dengan tergesa. Di sana sudah terdapat Martin yang sedari tadi menunggunya. Pria itu langsung menuju ruang kerjanya yang diikuti Martin dari belakang.
"Cepat katakan!" titah Alex setelah memasuki ruang kerjanya.
"Aku telah menemukannya," kata Martin.
Alex tersenyum tipis, lalu menoleh melihat Martin.
"Dia tidak jauh dari kita," lanjut Martin. Alex masih terdiam. Ia mengernyitkan keningnya bingung.
"Dia berada dalam genggaman kita," Alex semakin tidak mengerti maksud Martin.
"Dia bekerja di kantor cabang milik anda, menjadi sekretaris Bill, paman anda." Martin menyerahkan file yang berisi data-data Gaby.
Alex menyunggingkan senyumnya. "Kamu tidak akan bisa lari lagi, dear." gumam Alex.
"Batalkan semua meeting untuk besok. Besok aku akan ke kantor cabang," titah Alex. Martin mengangguk, setelahnya berpamit pergi dari ruangan Alex.
Alex kembali membuka resume data diri Gaby. Senyuman tipisnya masih tidak luntur dari bibirnya. Mungkin malam ini dia akan tertidur dengan tenang karena telah menemukan wanitanya.
Mata Alex terfokus pada alamat yang Gaby tulis di data dirinya.
"Bukankah alamat ini dekat dengan toko perhiasan tadi?" gumam Alex.
***
Burung-burung keluar dari sangkarnya, saling berkicau dan bersahutan. Menjadikannya irama yang indah. Mentari pun telah muncul dari timur. Sinarnya yang cerah membuat tubuh siapapun menghangat.
Setiap pagi Gaby menyambut kedatangan sang mentari. Bahkan teriknya yang menyilaukan mata sangat Gaby sukai. Hembusan angin tipis menerpa kulitnya. Dingin, namun Gaby menyukainya. Gaby menghirup udara dalam-dalam. Rasanya sungguh menenangkan.
Gadis itu beranjak dari tempatnya saat ini karena suara Rose sudah terdengar di depan pintu. Gaby mengambil tasnya dan keluar untuk menemui Rose. Sudah menjadi rutinitas keduanya untuk berangkat bersama ke kantor.
"Aku duluan, Gabriella," pamit Rose ketika dia sudah sampai di ruang kerjanya. Gaby tersenyum lalu mengangguk ringan.
Gaby menaiki lift yang akan mengantarkannya ke ruang kerja bosnya. Saat pertama kali memasuki lift dia hanya sendirian. Dia memainkan kakinya selama menunggu orang yang akan menaiki lift bersamanya.
Lift terbuka. Seseorang memasuki tanpa Gaby ketahui siapa. Karena wanita itu masih memainkan kakinya. Dia masih belum melihat orang yang kini ada di sampingnya.
Alex tersenyum kala ia melihat Gaby ada di depan matanya. Dia terlalu asyik memainkan kakinya sampai tidak menyadari kedatangan Alex. Pria itu mendekati tubuh Gaby.
"I miss you, dear." Satu kalimat bisikan itu membuat Gaby mendongak melihat siapa orang yang mengatakannya. Suara yang terdengar tidak asing baginya. Dia melihat Alex berada sangat dekat dengannya.
Wanita itu terkejut. Dia menjauhkan tubuhnya hingga punggungnya menatap dinding lift. Gaby menatap tajam Alex dibalik kaca matanya. Antara tatapan ketakutan dan permusuhan dapat dilihat di mata Gaby. Tidak dapat dipungkiri bahwa Gaby sangat terkejut dengan keberadaan Alex. Dia tidak menyangka jika akan bertemu Alex lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine | 18+
De TodoFollow dulu sebelum membaca! (privat • random) SILENT READERS DILARANG MENDEKAT 📛 Warning: 18++ BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!! Ini kisah Gabriella Alinski (20), seorang gadis cantik yang memasuki kota baru negara baru berniat ingin mencari ke...