Kini umurku 23 tahun. Sudah 2 tahun aku kabur dari rumah dan menjadi Warth Erick, dan bukan Warth Amirene yang udah hilang entah kemana. Keluar rumah menemukan perampok yang membawa 3 tas berlian dari rumah tuan Amirene. Hahaha.. Keberuntunganku memang banyak.
Kini aku sudah menjadi CEO dari sebuah gedung kecil-kecilan di Seoul. Nama gedung itu adalah Seongeul city. Kini aku sudah mempunyai 35 kios di gedung itu. Ada kios makanan, baju, game center, dan lain-lain.
Entah kenapa aku selalu memikirkan seseorang akhir akhir ini, tapi siapa?? Seorang wanita? Berambut pendek? Siapa aku lupa sangking sibuknya.
Karena aku memikirkan itu, aku juga jadi kepikiran gedung prostitusi yang aku pikirkan sejak dulu agar dia datang. Siapa ya? Pokoknya aku tau kalau dia itu bakal kabur dari rumah karena dijodohkan ( memang sifatnya yang seperti itu) dan datang ke gedung prostitusi itu karena gajinya yang besar.
Huhu.. Semoga jadi deja vu.
"Hmmm.. Aku bakal diriin dimana ya?? Mmm... Yang penting jangan dipusat kota... Mmm.. Diii.... Ohh! Di samping stasiun?? Lumayan bagus juga."
Pendapatan hari ini, sangad bwanyakk hehehe... Sedangkan berlian masih ada 1 tas lagi...
6 bulan kemudian..
Gedung itu sudah jadi, aku menyerahkan gedung itu pada temanku. Aku males nyebutin namanya.
Gedung Seoungel city juga jadi pusat perdagangan Seoul. Haaahh.. Hasil kerja keraskuuhh... Aku tinggal nikmatin uang yang mengalir deras...
Umurku 24 tahun. Hari kesuksesanku. Seongeul city jadi tempat yang luarbiasa, belum tempat prostitusi itu.. Bener bener tinggal nikmatin..
Singkat cerita, aku sudah 25 tahun. Karena suntuk di ruang kantor mulu.. Aku kabur dari situ.. Aku mengeprint selembaran poster, tentang penari malam. Aku menaiki kereta dari Gangnam.. Sekalian jalan- jalan... Aku menempelkannya di pintu pintu gerbong.
Tiba-tiba aku melihat seorang gadis sedang terangguk angguk dan matanya terpejam kucing di pegangannya berusaha melepaskan diri dari jeratannya.
Aku membantunya, bukannya bilang makasih ya kucing itu, malah nyakar coba.. Huuuhh..
Pasrah, aku duduk disamping gadis itu. Aku memainkan kakiku, tapi aku kaget saat tubuh gadis itu malah menimpa bahuku. Lumayan berat, tapi enatah kenapa aku ingin memberinya bahuku ini. Rasa yang familiar..
Tapi, aku merasa tersiksa juga.. Udahmah ngiler, ngelindur pula..
"Hhhmm... Jangaaan jodohkan~ akuuuu~~~~.. " dia menyanyi di dalam mimpinya.
Aku tertawa. "Lucu amat sih nih orang."
Busan sudah terlewat.. Tinggal nunggu Seoul kah... Aku merasakan pergerakan, gadis itu bangun.
Mula-mula dia melihatiku, tapi dia malah tidur lagi, geraaam bahu aku udah keraam..
"Oi, bangun coba! Pegel nih!" ucapku.
Dia langsung berdiri... Setelah melihat mukanya, mata, hidung, dan rambutnya. Sifatnya pula. Aku langsung ingat dia..
"Amy... Deviane" ucapku nyaris tak kedengaran.
Disitulah.. Kisahku dan dia dimulai kembali...
Amy prov..
Aku sedang berjalan di lobi rumab sakit, pelan pelan sih soalnya masih sakit..
"Akuuu~~ tak mengenal kamu~ kamu, yang kejam tak mengerti perasaanku~" nyanyiku. Itu asalah lagu dadakan yang aku ciptakan 1 menit yang lalu.
Jalanku makin cepat, ketukan kakiku juga jadi makin berirama.. Aku menari.
"Nanana..naa.. Mm..hmm..." senandungku.
Tiba-tiba didepanku, terdapat satu sosok yang sangat aku kenal siapa..
"Imaaa!!!" teriaku langsung lari ke arahnya..
"Amyy?!" ucapnya dengan nada bingung, senang, dan gitulaahh..
Waaaahh.. Lukaku lukaku sakkiiiiitt!!..
"Uugh.. I-ima kenapa disini? Kok ada di Seoul?" tanya ku.
"Hhmm.. Aku dibawa kesini sama Glert," jawabnya.
"Aku taauuu.. Tapi kenapa? Kamu sakit?" ucapku khawatir.
"N-nggak ko.. Aku cuma gak enak badan aja.. Hehehe.." ucapnya.
Aku langsung kepikiran sesuatu yang aneh.
"Eeehheem, kamu sama si Gelrt ini udah.... Gitu loh..." ucapku dengan jari yang memutar mutar.
Mukanya langsung memerah. "I-iihhh... Kakak mahhh! Tapi, sebenernya... U- udah.. Hehe.." ucapnya dengan muka merah padam.
Aku menutup mulut.. "Uuuuuuu... Gilaaaa... You udah gak perawaaann.. Crayzyyy" ucapku dengan kaki di hentak- hentakan.
"Diaaaaamm!" ucapnya dengan muka yang menggelikan.
"Gi-gimana rasanya?? Hm.. Hnmm?" ucapku.
"Andai kamu tauu.. Luar biazaaahh.." ucapnya dengan menjengkelkan.
" segitunya kah??"
"Makannya cepet cepet nikaaah!" katanya.
"Bener tuh kata dia.." ucap seseorang yang... mungkin.. Sudah berpindah tempat di hatiku ini..
Aku menengok ke arahnya.
Warth..
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Penari Malam & Tuan CEO Bangsawan (END~)
Romance"Ada apa tuan muda besar sayang? ucapku dengan muka tersipu. "sayang apaan, jijik," ucapnya sambil mengecup bibirku dengan mesra. "jijik tapi kok gini, tuan muda emang punya pikiran kotor!" ucapku sambil menggigit bibir warth. ~~~~~~~~~~~~~~ yang ya...